IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Santunan untuk dua jamaah haji asal Kabupaten Sleman yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram belum diterima keluarga. Namun, sejumlah cek disebut sudah diterima pemerintah.
Kabar itu dikonfirmasi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag DIY, Sigit Warsita. Hingga kini, Sigit sendiri masih berada di Makkah untuk memastikan dana santunan tersebut.
"Sampai saat ini dana sudah diterima pemerintah Indonesia via Kemenlu sebanyak 35 cek," kata Sigit ketika dihubungi Republika, Rabu (4/9) sore.
Terkait itu, Sigit mengaku belum pula melakukan komunikasi dengan keluarga korban di DIY. Sebab, mereka memang masih harus menunggu informasi atau informasi pasti dari pemerintah pusat.
"Belum, kita masih menunggu perintah dari pusat," ujar Sigit.
Termasuk, lanjut Sigit, soal mekanisme penyaluran dana santunan. Ia mengungkapkan, hingga kini belum didapatkan informasi pasti terkait teknis penyaluran akan dilaksanakan seperti apa.
"Kemenlu dan Kemenag pusat tentu saat ini sedang koordinasikan hal tersebut," kata Sigit.
Meski begitu, ia memastikan, Kemenag DIY akan membantu prosesnya sesegera mungkin jika sudah mendapat informasi pasti. Termasuk, menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga korban.
Di DI Yogyakarta sendiri terdapat dua jamaah yang menjadi korban jatuhnya crane tersebut. Namun, kedua korban merupakan jamaah yang berasal dari Kabupaten Sleman.
Pertama, atas nama Sriyana bin Warjo Sihana, yang merupakan jamaah Kloter 27 SOC asal Kecamatan Godean. Kedua, atas nama Umi Dalijah Ahmad Rais, jamaah Kloter 24 SOC asal Kecamatan Berba
Sebelumnya, Raja Salman sudah memberikan cek senilai Rp 85,1 miliar untuk keluarga jatuhnya crane. Cek diserahkan Penasehat Hukum Deputi Konsuler Kemenlu Kerajaan Arab Saudi kepada Koordinator Perlindungan Warga KBRI.