REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kondisi risiko tinggi (risti) dan sakit membuat sebagian jamaah tidak mampu melaksanakan prosesi tawaf dan sai dengan sempurna. Namun, jamaah bisa menggunakan jasa joki yang akan membantu jamaah melakukan tawaf dan sai dengan cara mendorongnya dengan menggunakan kursi roda.
Wakil Kepala Sektor Khusus Daerah Kerja (Daker) Makkah, Harun Al Rosyid, memberikan beberapa tips terkait joki tawaf dan sai ini. Pertama, jamaah diimbau tidak menggunakan joki yang berada di luar koordinasi Masjidil Haram. Joki ini biasanya para mukimin.
‘’Joki seperti ini mudah diketahui dan akhirnya ditangkap oleh pihak keamanan Masjidil Haram,’’ katanya. ‘’Jadi, para jamaah diimbau untuk tidak mengambil risiko dengan menggunakan jasa joki mukimin dari luar koordinasi Masjidil Haram.’’
Kedua, jamaah sebaiknya menggunakan jasa pendorong resmi yang berada di wilayah Masjidil Haram. Jamaah bisa menemukan jasa pendorongan dari petugas-petugas Masjidil Haram dengan seragam yang lengkap dan mudah dikenali.
Dan segi pembiayaan, biayanya relatif lebih murah dibanding menggunakan jasa mukimin di luar Masjidil Haram. ‘’Karena itu, kami imbau seluruh jamaah segera menggunakan jasa pendorong kursi roda di Masjidil Haram saja. Lebih murah dan lebih aman,’’ katanya.
Ketiga, jamaah sebaiknya menawar harganya karena biasanya harga jasanya bisa turun. Harga jasa joki Sai atau Tawaf biasanya awalnya 100 riyal (Rp 350 ribu). Namun, harganya bisa ditawar jadi 75 riyal (Rp 260 ribu). ‘’Bahkan, ada yang bisa 60 riyal (Rp 200 ribu). Itu tergantung pendekatan kita pada mereka,’’ kata Harun.
Keempat, jamaah bisa mendatangi langsung untuk bisa menggunakan jasa para pendorong kursi roda ini. Mereka mudah dikenali dari seragamnya berupa jubah putih dengan rompi abu-abu. Mereka biasanya mangkal di dekat tempat Safwa. ‘’Tidak jauh dari Safwa, mereka biasanya sudah berbaris di situ,’’ katanya.
Kelima, jamaah bisa minta bantuan petugas haji. Petugas pendorong kursi roda tidak sulit ditemukan. Namun, kata Harun, jamaah juga bisa minta bantuan petugas haji untuk ditemukan dengan petugas joki tersebut.