REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Muasasah Asia Tenggara, perwakilan pemerintah Arab Saudi dalam urusan haji, mengundang Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Kamis (25/8) malam waktu setempat. Dalam pertemuan yang digelar di kantor Muasasah tersebut, Daker Makkah mendapat beberapa masukan terkait pelayanan jamaah haji sejauh ini.
“Ada beberapa agenda yang kami nilai strategis karena terkait pelayanan jamaah yang kita kerjakan pada awal kedatangan ataupun persiapan-persiapan jelang pelaksanaan wukuf di Arafah,” kata Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, usai pertemuan pada Jumat (26/8) dinihari waktu setempat.
Arsyad mengatakan Muasasah memberikan beberapa catatan kepada Daker Makkah. Pertama terkait pemondokan yang dihuni jamaah haji Indonesia. Menurut Muasasah, kata Arsyad, ada yang perlu dilakukan pembersihan-pembersihan terutama pada ruang basement.
Ada hotel jamaah haji Indonesia dimana ruang basement-nya berantakan karena terdapat tumpukan barang-barang bekas. Muasasah mencatat ada beberapa hotel yang kondisinya seperti itu. “Hotel-hotel itu sudah kami bersihkan,’’ katanya. ‘’Sebelumnya info itu sudah masuk kepada kami dan sesegera mungkin langsung kita tindak lanjuti dan Alhamdulillah sudah dibersihkan.’’
Ada juga pertanyaan Muasasah terkait beberapa hotel yang surat izin tempatnya atau tasrihnya belum keluar. Arsyad mengatakan seluruh tasrih atau surat izin tempat tinggal untuk jamaah haji tahun 2016 itu sudah keluar. ‘’Jadi, mereka tidak mungkin menerima cek pembayaran kecuali mereka sudah menyerahkan tasrih atau surat izin penempatan yang baru,’’ kata Arsyad.
Terkait dinamikan di lapangan, Muasasah mencatat petugas sektor tidak maksimal saat penerimaan jamaah haji di Makkah. ‘’Ini juga menjadi catatan buat kami. Info atau masukan apapun untuk peningkatan pelayanan kepada jamaah haji, akan kami tindaklanjuti,’’ katanya.