Selasa 30 Aug 2016 15:21 WIB

Tips Sehat Jalani Ibadah Armina

Rep: Didi Purwadi/ Red: Agung Sasongko
Jalur Armina yang masih dikerjakan
Jalur Armina yang masih dikerjakan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Penghubung Instansi Kesehatan Daker Makkah, dr Ramon Andreas, mengimbau para jamaah menjaga stamina kesehatan untuk persiapan prosesi Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Karena, ibadah haji sesungguhnya ibadah yang membutuhkan ketahanan fisik prima.

Ramon pun berbagai tips yang bisa dilakukan jamaah dalam menjalani ibadah Armina yang membutuhkan ketahanan fisik tersebut. Pertama, saat wukuf di Arafah dan Mina, jamaah jangan makan sembarang yang bisa mengakibatkan sakit perut atau dampak lainnya.

Hal tersebut nantinya terkait dengan upaya jamaah mensiasati keperluan ke kamar mandi untuk buang hajat. Antrean di kamar mandi bisa mencapai 10-15 orang dan antreannya berada di ruang terbuka yang terpapar panas sinar matahari.

‘’Di Arafah dan Mina, makan itu jangan sembarang. Makan secukupnya asal jangan sampai perut lapar saja. Tapi, minum itu harus sering-sering,’’ katanya di Syisyah, Makkah, Selasa (30/8). ‘’Ini karena kita harus bisa mensiasati kapan harus ke kamar mandi. Antreannya bisa sampai 10 sampai 15 orang.’’

Selain diimbau untuk banyak minum, jamaah pun diminta untuk tidak terlalu sering melakukan aktivitas di tempat terbuka guna menghindari dehidrasi. Tips lainnya yakni guyurkan kepala dengan air guna mengatasi serangan panas.

‘’Kalau kepala pusing karena terkena paparan panas, siram saja dengan air. Karena ketika terkena sengatan panas, tekanan darah itu bisa naik 10-15 persen,’’ katanya.

Kedua, jamaah harus istirahat yang cukup meski kondisinya mungkin tidak bisa membuat orang bisa nyenyak tidur. Karena di Arafah atau Mina, jamaah tidur beralas karpet dengan kondisi orang ramai.

‘’Mungkin ada yang tidak bisa tidur dalam kondisi lampu terang,’’ katanya. ‘’Ada juga yang ngga bisa dengar suara berisik, sementara masih ada orang ngobrol. Padahal, besok paginya cuaca panas sekali.’’

Ketiga, tips terkait pergerakan jamaah dari Mina ke Jamarat untuk melakukan prosesi lempar jumrah. Terlebih bagi jamaah yang ditempatkan di Mina Jadid yang berjarak sekitar enam kilometer ke Jamarat.

Ramon menyarankan agar jamaah membadalkan saja apabila jamaah terutama jamaah lansia merasa tidak mampu melakukannya. ‘’Dibadalkan aja, titip tolong lemparin jumrah saya. Karena, jangankan jamaah lansia, kita pun kalau tidak biasa jalan, itu capai sekali. Jauh jaraknya,’’ kata Ramon. ‘’Belum lagi kondisi berdesak-desakan dan tidak tidur di Muzdalifah. Ini akhirnya mengganggu konsentrasi.’’

Ramon mengimbau jamaah harus bisa mengukur kemampuan dirinya. Tapi, jika tetap ingin memaksakan diri, jamaah diharap menggunakan kursi roda dalam perjalanan dari Mina menuju Jamarat.

Selain itu, jamaah dipersilahkan minum vitamin yang biasa dikonsumsi guna meningkatkan stamina. Dan persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah jamaah harus menjaga stamina sebelum prosesi Armina.

‘’Jaga stamina. Ibadah-ibadah sunah nanti dulu, kan mau ibadah haji. Kalau tidak perlu, jamaah jangan keluar yang bisa membuat dirinya terpapar panas. Shalat di tempat terdekat, di hotel pun ada mushalahnya,’’ katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement