Jumat 09 Sep 2016 16:32 WIB

Jamaah Diimbau Pakai Masker Basah Ketika Wukuf di Arafah

Rep: didi purwadi/ Red: Muhammad Subarkah
Calon jamaah haji dianjurkan untuk senantiasa mengenakan masker saat berada di ruang terbuka selama di tanah suci. Untuk  mengurangi resiko terkena penyakit menular lewat udara.
Foto: Republika/ Amin Madani
Calon jamaah haji dianjurkan untuk senantiasa mengenakan masker saat berada di ruang terbuka selama di tanah suci. Untuk mengurangi resiko terkena penyakit menular lewat udara.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah diimbau untuk memakai masker guna menghindari paparan debu pasir ketika menjalankan wukuf di Arafah pada 11 September mendatang. Dan, jamaah sebaiknya menggunakan masker dalam kondisi basah.

‘’Jamaah diimbau pakai masker yang dibasahkan, biar uap basahnya terserap. Selain itu, masker basar biar debu-debunya tertahan dan kelembaban terasakan,’’ kata Penghubung Instansi Kesehatan Daker Makkah, dr Ramon Andreas, di Kantor Daker Makkah, Syisyah, Jumat (9/9).

Ramon mengatakan, jamaah perlu memakai masker agar tidak terkena flu. Dengan kondisi tubuh lemah dan berkumpul dengan banyak orang, jamaah bisa berpotensi tertular virus flu.

Debu atau pasir halus padang Arafah juga bisa menyebabkan gangguan paru-paru. ‘’Tapi, gangguan paru-paru itu tidak segera ya. Dampak yang segera itu ISPA. Infeksi saluran pernafasan atas,’’ katanya.

Ramon mengatakan, penyakit yang patut diwaspadai akibat paparan sinar matahari adalah heat stroke.  Selain menyebabkan heat stroke, sengatan panas juga bisa menyebabkan pasien hipertensi dan pasien jantung kambuh penyakitnya.

‘’Pasien hipertensi harus hati-hati. Faktor kelelahan dan cuaca panas bisa membuat tekanan darah meningkat,’’ katanya. ‘’Cuaca panas dan faktor keletihan juga menyebabkan irama jantung bisa meningkat. Karena itu, jamaah sebaiknya diusahakan tetap berada di tenda agar tidak kelelahan dan terpapar panas matahari.’’

Terakhir, sinar matahari juga bisa menimbulkan katarak traumatic. Katarak yang terjadi akibat terkena atau terpapar sinar matahari. ‘’Silaunya sinar matahari bisa membuat lensa mata bisa cepat rusak,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement