REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Agama mulai melakukan langkah persiapan penyelenggaraan haji. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan bertolak ke Arab Saudi pada awal Januari 2017 mendatang untuk menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU terkait penyelenggaraan haji dengan Pemerintah Saudi Arabia.
"Januari saya ke Jeddah untuk menandatangani MoU. Indonesia mendapat kehormatan sebagai Negara pertama yang menandatangani MoU dengan Saudi," kata Menag saat memberikan sambutan pada Pembinaan ASN Kanwil Kemenag Jawa Tengah di Semarang, Jumat (23/12).
"Saat itu, kita akan mengetahui berapa kuota kita tahun 2017," ujarnya.
Menag Lukman menegaskan komitmennya untuk terus melakukan peningkatan layanan haji. Tidak hanya saat jamaah haji di Saudi, tetapi peningkatan layanan juga dilakukan di dalam negeri. Sejumlah asrama haji direvitalisasi dilengkapi fasilitas layanan yang lebih memadai.
Selain itu, lanjut Menag, Kementerian Agama juga terus melakukan pembenahan Kantor Urusan Agama (KUA). Tujuannya, selain untuk balai nikah, KUA juga bisa dimaksimalkan sebagai tempat manasik haji yang baik dan representatif.
Berbagai upaya perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji, kata Menag, mulai mendapatkan respons positif dari jamaah. Hal ini setidaknya ditandai dengan terus meningkatnya indeks kepuasan jamaah haji berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dalam tiga tahun terakhir.
Sejak tahun 2014, indeks kepuasan jamaah konsisten pada kategori memuaskan. Indeks kepuasan jamaah haji (IKJHI) tahun 2014, 81,52. IKJHI Ini naik 1,15 point pada tahun berikutnya sehingga menjadi 82,67. Indeks ini kembali naik 1,16 point pada tahun 2016, menjadi 83,83.
Menag menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan kontribusi seluruh ASN Kemenag sehingga perbaikan demi perbaikan di Kementerian Agama bisa terus terjadi. Sebagai bentuk rasa syukur, Menag berharap, ASN dapat meningkatkan kerja dan kinerjanya serta lebih kreatif dan inovatif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
