Rabu 04 Jan 2017 14:40 WIB

Tiga Tempat Bersejarah di Madinah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Madinah
Foto: taufik rachman
Madinah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Madinah adalah salah satu kota terpenting Islam. Setiap tahunnya Madinah banyak dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah.

Banyak tempat bersejarah yang selalu ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai negara pada musim haji dan umrah, berikut di antaranya:

Masjid Nabawi

Masjid Nabawi merupakan tiga masjid suci umat Muslim selain Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Masjid Nabawi dibangun oleh Rasulullah setelah hijrah ke Madinah setelah dibangunnya Masjid Quba. Masjid yang memiliki gaya arsitektur klasik dan kontemporer Islam yang dapat menampung 1 juta jamaah.

Kubah masjid berwarna hijau yang dapat dibuka tutup secara otomatis maupun manual. Keutamaan Masjid yang selalu ramai dikunjungi ini adalah pahala shalat yang berlipat, sesuai dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan dari Jabir RA:

"Satu kali shalat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjid al-Haram. Dan satu kali salat di Masjid al-Haram lebih utama dari seratus ribu kali shalat di masjid lainnya." (Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah).

Masjid Quba

Masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah dan sahabat. Masjid Quba terletak sekitar lima kilometer sebelah tenggara Kota Madinah.

Pada awal pembangunan masjid ini hanya berbentuk kotak dan atapnya dari pelepah pohon kurma, seiring berjalannya waktu Masjid ini direnovasi dan bergaya arsitektur Byzantium dan gaya arsitektur Sasanid.

Pengaruh gaya arsitektur Byzantium mulai terlihat dari penggunaan batu-batu didinding, karya seni mosaik, cat, dan ukiran relief. Sedangkan, arsitektur Sasanid mulai terlihat ketika masjid-masjid banyak yang memiliki halaman.

Arsitektur Islam kemudian juga mengadopsi arsitektur Moor dan arsitektur Persia. Percampuran budaya yang paling terlihat pada arsitektur masjid adalah penggunaan kubah dibagian atapnya. Yang pada awalnya menggunakan atap datar, kemudian menggunakan kubah. Penggunaan kubah ini pertama kali digunakan di bangunan Dome of The Rock.

Kunjungan ke Masjid Quba merupakan salah satu cara untuk peziarah mengenal perjuangan Rasulullah, kisah dibalik pembangunan masjid ini adalah ketika kaum Quraisy berupaya untuk membunuh Rasulullah SAW ketika masih di Makkah.

Allah mengizinkan Rasulullah bersama Abu Bakar RA berhijrah ke Madinah dan sebelum sampai di Madinah mereka singgah di Kampung Quba. Di tempat itulah Rasulullah membangun Masjid Quba berdasarkan ketakwaan. Kisah itu pun tercantum dalam Alquran dan hadis.

Makam Rasulullah.

Tempat yang paling banyak dikunjungi oleh peziarah adalah Makam Rasulullah yang terletak di dalam Masjid Nabawi, menurut orang-orang yang telah melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ketika mereka berada di makam Rasulullah mereka merasakan gemuruh dan rasa cinta yang sangat dalam kepada Rasulullah.

Sehingga, tanpa terasa air mata menetes karena merasakan getar di hati, terlebih lantunan shalawat yang dilantunkan oleh para peziarah. Menurut para ulama mujtahidin mengunjungi makam Rasulullah adalah sunah serta barang siapa yang melakukannya akan mendapatkan banyak pahala.

Namun, jangan berharap dapat berlama-lama di makam Rasulullah, karena tempat ini dijaga sangat ketat dan diberikan durasi waktu ketika jama’ah berziarah. Konon katanya hal ini dilakukan untuk menghindari kesyirikan.

 

Raudhah

Raudhah (taman surga) terletak di dalam Masjid Nabawi dan berada di antara mimbar yang biasa digunakan Rasulullah SAW dengan makam (yang dahulu kamar tidur Rasulullah). Di tempat ini Rasulullah menerima wahyu, berkhutbah serta melaksanakan shalat dengan para sahabat. Rasulullah pernah bersabda, “Di antara rumahku dan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku ada di atas telagaku,” (HR Abu Hurairah RA).

Walau disebut sebagai taman surga, itu bukan berarti sesuai dengan deskripsi taman surga yang ada dalam Alquran. Itu hanya sebuah kiyasan yang merupakan taman yang mulia. Beribadah di dalamnya menghadirkan rasa khusyuk mendalam, tiap doa yang dipanjatkan di dalamnya sangat mudah diijabah. Sebagaimana taman yang selalu memberi rasa tenang dan rasa segar, ketenangan, dan kesegaran yang didapat di Raudhah ini di level yang membuat kita tak banyak menunda untuk memanjatkan doa.

Jika dilihat dari luar, Raudhah ditandai dengan kubah hijau Masjid Nabawi. Untuk masuk Raudhah, pintu terdekat dari gate Babus Salam atau gate Jibril. Area Raudhah ditandai dengan karpet hijau yang terbentang dari makam Rasulullah SAW.

Jangan pernah berharap bisa berlama-lama untuk shalat di Raudhah, karena tempat ini sangat padat dan ada jam-jam khusus tempat ini dibuka dan waktu shalatnya pun dipisah antara laki-laki dan perempuan. Hati-hati ketika ingin melaksanakan shalat di sini karena khawatir terdorong oleh peziarah yang juga ingin melaksanakan shalat di tempat ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement