IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Para travel Muslim jangan terpaku hanya menjual paket umrah dan haji. “Travel Muslim perlu memaksimalkan pasar wisata halal (wisata Muslim) yang selama ini digarap oleh travel umum,” kata Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (28/1/2017).
Priyadi yang lebih 25 tahun malang melintang dalam dunia travel mengemukakan, IITCF adalah sebuah gerakan kecil yang didasari oleh keprihatinan pada kurangnya sumber daya manusia dan imej travel Muslim yang dianggap hanya bisa bermain umroh dan haji saja.
Padahal, ada potensi besar yang bisa digarap oleh travel Muslim yaitu wisata Muslim yang selama ini digarap oleh travel umum. “Kita ketahui bersama bahwa ada beberapa kebutuhan utama untuk Muslem traveller yang tidak bisa diakomodir oleh travel umum,” papar Priyadi.
Namun, Priyadi menambahkan, harus disadari bahwa menggarap wisata Muslim dan mengubah imej di masyarakat bahwa travel Muslim pun mampu melakukan tour seperti Eropa, Amerika, Australia dan sebagainya itu perlu waktu dan kerja keras.
“Melalui IITCF kami ingin berbagi bersama meningkatkan SDM Travel Muslim agar mempunyai daya saing tinggi sejalan mengubah masyarakat agar percaya bahwa travel Muslim pun mampu bekerja profesional,” tutur Priyadi.
Priyadi mengemukakan, sejak didirikan setahun lalu, IITCF aktif melakukan pelatihan di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas SDM travel Muslim. Salah satunya adalah pelatihan bertajuk West Europe Moslem Educational Trip (WEMET) yang mencakup enam negara, yakni Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Swiss dan Italia.
WEMET batch 1 dilaksanakan pada Februari 2016. WEMET batch 2 dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016. Adapun WEMET batch 3 saat ini tengah dilaksanakan, tepatnya 25 Januari hingga 7 Februari 2017. “Setiap WEMET selalu diikuti oleh para stakeholder wisata Muslim, baik pemilik travel Muslim, tour leader, tour consultant maupun tour planner,” ujar Priyadi.
Priyadi juga mengatakan, terkait dengan upaya peningkatan tour leader Muslim, pekan lalu pihaknya menggagas pembentukan Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI). ATLMI resmi diluncurkan di Hotel Sofyan Betawi Jakarta, Kamis (19/1/2017). “Kehadiran ATLMI untuk mengisi kekosongan wadah profesi pemandu wisata (tour leader) Muslim di Tanah Air,” papar Priyadi Abadi.