Jumat 03 Feb 2017 10:13 WIB

Sidrap tak Ingin Berulang Kasus 'Haji Paspor Filipina'

Sejumlah calon jamaah haji korban penipuan melalui jalur Filipina disambut keluarganya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (Ilustrasi)
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah calon jamaah haji korban penipuan melalui jalur Filipina disambut keluarganya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, PANGKAJENE - Adanya penambahan kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi belum lama ini, maka hal itu tentu menjadi sebuah 'kado terindah' untuk seluruh warga negara Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel). Apalagi, Sulsel merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menduduki waiting list terpanjang pemberangkatan jamaah haji.

salah satu daerah dengan waiting list terpanjang di Sulsel itu adalah Kabupaten Sidrap. Daerah ini merupakan memiliki antrean terpanjang pemberangkatan jamaah haji mengalahkan 23 kabupaten/kota di Sulsel.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap Drs H Kaharuddin Aras mengatakan, terkait dengan penambahan kuota untuk Indonesia, maka kuota tahun kemarin dan tahun sebelum-sebelumnya adalah sebanyak kurang lebih 200 jamaah. Namun, dengan adanya penambahan kuota jamaah haji di 2017 ini, maka kuota pemberangkatan jamaah haji akan kembali normal.

"Kurang lebih 250 jamaah haji Kabupaten Sidrap akan diberangkatkan. Namun hal tersebut belum pasti kenyataannya, masih menunggu regulasi dari Kemenag RI melalui Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU). Kesimpulannya marilah kita berdoa untuk ke depannya niat baik ini," ujarnya, Jumat (3/1).

Kaharuddin juga menghimbau, seluruh masyarakat Kabupaten Sidrap--terkait dengan peristiwa pahit (haji paspor Filipina, red) yang menimpa Kabupaten Sidrap dalam proses pemberangkatan jamaah haji--kiranya bisa memilih travel yang benar. Jamaah, kata dia, harus mengetahui kepastian travelnya, jadwalnya, berangkatnya, hotelnya, dan visanya.

Kata dia, ke lima point itu merupakan hal yang harus diaplikasikan dalam pemilihan travel yang ingin digunakan. "Saya berharap peristiwa pahit tersebut merupakan peristiwa terakhir yang terjadi di Kabupaten Sidrap. Kami dari segenap Pemerintah Kabupaten Sidrap khususnya Kantor Kementerian Agama akan berupaya untuk mencegah berdirinya travel yang tak berizin yang dapat menimbulkan keresahan bagi warga. Selain itu kami siap memberikan pelayanan yang terbaik, bersih melayani untuk seluruh calon jamaah haji yang melakukan pendaftaran maupun pada saat pemberangkatan," ucap Kaharuddin.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement