Kamis 09 Feb 2017 17:22 WIB

Destinasi Wisata Halal tidak Terbatas di Negara Mayoritas Islam

Pelayan kelas satu untuk jamaah umrah VVIP Madinah Iman Wisata (Ilustrasi)
Foto: Dok MIW
Pelayan kelas satu untuk jamaah umrah VVIP Madinah Iman Wisata (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Minat masyarakat terhadap wisata halal semakin besar. Destinasi wisata halal pun kini tidak hanya terbatas pada negara-negara mayoritas Muslim saja.

Pemilik travel wisata umrah dan haji plus PT Astrifa Insan Madani, Fauzi Abdul Ghofur, mengatakan, wisata religi ke Tanah Suci (umrah) dan negara-negara di sekitarnya seperti Turki dan Dubai, sudah biasa dilakukan. "Sekarang yang mulai mewabah wisata halal di negara-negara lainnya seperti Korea, Cina (Beijing), Kazakhstan, dan Rusia, Belanda," ujarnya kepada Republika.co.id, saat ditemui di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta, Kamis (9/2).

Dia menyebut, pada abad ke-15, Islam menguasai dunia. Itulah sebabnya, hampir di semua negara terdapat situs-situs perjuangan Islam. 

Fauzi mengatakan, saat berkunjung ke berbagai negara destinasi wisata, wisatawan Indonesia tak mendapat kendala berarti. "Saat kami membawa rombongan ke Prancis, Rusia, dan Isarel tidak ada masalah. Perjalanan kita biasanya lewat Amman, tapi sekarang lewat Tel Aviv, nggak apa-apa. Indonesia aman karena mungkin orang kita nurut dan tertib," ujarnya.

Tak hanya di luar negeri, jejak peninggalan Islam pun banyak terdapat di dalam negeri. Misalnya saja, destinasi wisata halal yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut dia, untuk memajukan pariwisata halal, sertifikasi terhadap pemimpin tur Muslim dinilai sangat penting. Pasalnya, dengan adanya sertifikasi, wisatawan Muslim menjadi lebih merasa aman dan tentram.

Hari ini, Forum Travel Partner Indonesia (FTPI) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar sertifikasi bagi para pemimpin tur Muslim. FTPI sendiri hingga kini memiliki 136 anggota (travel).

Fauzi yang juga menjabat sebagai salah satu Dewan Penasihat FTPI mengatakan, materi yang diberikan hari ini diantaranya bagaimana melayani konsumen dengan sebaik-baiknya, hingga cara mencegah agar tidak ada jamaah maupun barang yang terpisah dari rombongan saat umrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement