Ahad 12 Feb 2017 13:16 WIB

Tak Sesuai Ajaran Islam, Pemerintah Ghana Diminta Cabut Subsidi Haji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Muslim Ghana (Ilistrasi)
Foto: IST
Muslim Ghana (Ilistrasi)

IHRAM.CO.ID, ‎ACCRA -- Seorang sarjana Islam Ghana dan dosen di University of Ilorin di Nigeria, Sheikh Mohammed Sani Ninche meminta pemerintah Ghana menghentikan subsidi bagi jamaah haji. Menurut dia, praktik subsidi haji dari kas negara tidak dapat diterima dan tak sesuai dengan ajaran Islam.

Sebaliknya, dia mengusulkan masyarakat yang ingin berhaji harus membayarnya dengan biaya sendiri dan bukan dari kas negara milik semua warga Ghana. Dasar pemikiran dari argumen Ninche yakni agama merupakan urusan individu dan tidak membawa manfaat langsung bagi negara. Berbeda dengan subsidi pendidikan yang pada gilirannya akan menjadi aset bagi negara tersebut.

"Apa manfaat yang Ghana peroleh dari menyeponsori seorang jamaah haji, apa yang akan didapatkan Ghana," ujarnya seperti dikutip dari Graphic Online, baru-baru ini.

Dalam Islam, kata dia, seseorang tidak bisa pergi haji apabila menggunakan uang seseorang tanpa persetujuan orang tersebut. "Dalam hal ini Islam menyebutnya amanah karena signifikansinya dalam kehidupan masyarakat. Kurangnya amanah mengalir kepada ketidakadilan yang pada akhirnya menyebabkan ketidakstabilan," ujarnya.

Ditambah lagi ibadah haji yang menjadi pilar kelima rukun Islam hanya diwajibkan bagi setiap Muslim yang memiliki kemampuan, baik dari segi fisik maupun keuangan. Implikasinya, kata Ninche, orang yang tidak mampu tidaklah berkewajiban pergi haji.

Orang-orang yang sebaiknya disubsidi haji oleh pemerintah adalah tenaga medis, petugas keamanan, dan anggota stuan tugas logistik yang dikerahkan untuk membantu saat proses haji. Dia meminta Presiden Ghana, Nana Addo Dankwa Akufo-Addo,  merampingkan subsidi operasi haji di negeri tersebut. "Ini waktu tepat untuk menghemat uang Ghana," kata Ninche.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement