IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perjalanan umrah First Travel membantah telah penelantaran calon jamaah umrah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Pasalnya, calon jamaah yang hendak berangkat ke Tanah Suci tetap mendapatkan pelayanan berupa penginapan di hotel dan makanan selama di bandara.
"Tidak ditelantarkan. Kalau ditelantarkan kan nggak dikasih makan dan nggak diurusin. Tapi, kami langsung menempatkan mereka di hotel. Tiket (penerbangan) juga sudah ada," kata kuasa hukum First Travel Saminoto kepada Republika.co.id, Sabtu (1/4).
Dia mengatakan, keterlambatan penerbangan jamaah hingga beberapa hari lantaran terdapat masalah pada visa umrah. "Begitu jamaah sampai sini (bandara), visanya belum keluar dari pihak kedutaan (Arab Saudi)," kata dia.
Untuk itu, jamaah 'tertahan' sementara dan tidak bisa langsung terbang ke Arab Saudi. Namun, dia menegaskan, tiket penerbangan pergi dan pulang sudah dikantongi perusahaan. Pada saat itu, calon jamaah sendiri belum mengetahui visa umrah mereka belum ada.
Pihak Kedutaan Arab Saudi tidak memberikan alasan apapun terkait belum dikeluarkannya visa calon jamaah tersebut. Namun, First Travel menduga, pada saat itu merupakan tanggal merah (Hari Raya Nyepi) sehingga para karyawan sedang libur. "Tidak ada penjelasan, asumsi kami karena itu hari libur," ujar Saminoto.
Dia tidak mengetahui pasti berapa banyak jamaah yang sudah terbang ke Tanah Suci, maupun yang masih tertahan di Tanah Air. Saminoto berharap, ke depannya keterlambatan pemberangkatan tidak terjadi lagi. Pasalnya, hal tersebut juga merupakan kerugian baik bagi jamaah dan perusahaan travel. "Jadi kami tinggal konsentrasi pelayanan bagi jamaah saja," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 191 calon jamaah umrah tertahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selama tiga hari, jamaah yang berasal dari Jakarta, Cirebon, dan Surabaya tersebut tertahan di bandara.