Ahad 16 Apr 2017 07:41 WIB

Pria Ini Berjalan Kaki dari Prancis ke Makkah untuk Umrah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Umrah di Bulan Ramadhan
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Umrah di Bulan Ramadhan

IHRAM.CO.ID, MANAMA -- Seorang pria bernama Isaac Bannour telah berjalan kaki dari Prancis ke Makkah, Arab Saudi, untu melakukan umrah. Total ia sudah menempuh jarak 7.250 kilometer saat berangkat dari Prancis ke Makkah. 

Pria asal Aljazair ini telah meninggalkan Prancis enam bulan lalu. Ia bertekad mempromosikan Islam dengan 'jalan damai' dan melakukan umrah. Kehidupan di Eropa menunjukkan kepadanya bahwa orang-orang tidak menyadari konsep dan nilai asli Islam.

Untuk itu dia memutuskan untuk mempromosikan Islam sebagai agama damai. Namun, alih-alih naik pesawat, Isaac memilih berjalan kaki dan mendorong semacam troli untuk tempatnya menyimpan barang-barang termasuk tenda, pakaian, dan makanan.

Dia telah melewati 17 negara termasuk Jerman, Jerman, Austria, Slovenia, Kroasia, Bosnia, Montenegro, Serbia, Kosovo, Makedonia, Bulgaria, Turki, Iran, Irak, dan Kuwait selama petualangannya. "Butuh waktu sekitar 20 hari untuk sampai ke Makkah di mana saya akan melakukan umrah," ujarnya seperti dilansir dari salah satu situs berita Arab Saudi, Sabq, beberapa waktu lalu.

Setelah menunaikan umrah, dia tidak lagi berjalan kaki melainkan menggunakan pesawat. Isaac mengatakan bahwa dia pernah mengunjungi beberapa negara, tapi belum pernah ke Arab Saudi. "Tidak dapat diterima apabila saya sudah mengunjungi begitu banyak negara, namun belum pernah ke Makkah untuk melakukan umrah," kata dia.

Setelah berpikir panjang, kurang lebih empat tahun, Isaac akhirnya memutuskan pergi ke Tanah Suci dengan menggunakan sepasang kakinya. "Saya memutuskan terus maju dengan rencana itu," ujarnya.

Awalnya dia hendak mengajak saudaranya, Zakaria, untuk ikut berjalan kaki. Hanya saja dia khawatir paspor Aljazair yang dimiliki Zakaria akan mendapat kendala masalah visa di beberapa tempat. Isaac tidak merasakan dampak dari gelombang dingin yang melanda Saudi beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya saya sering merasa panas karena terus berjalan. Kondisi yang sulit adalak ketika salju di Prancis dan Austria. Namun, saya terus berjalan dan mendorong troli saya," kata dia. Apabila berjalan secara teratur, biasanya Isaac mampu menempuh jarak 50 kilometer per hari. Namun, bisa lebih atau kurang dari itu.

Di Saudi, saya sering tidur di dalam rumah karena banyak orang yang menawarkannya tinggal bersama mereka. Dia bersyukur pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi sangat membantu dan memberikannya nomor kontak untuk dihubungi setiap kali Isaac memerlukan bantuan.

"Mereka menawari saya ambulans, tapi saya bilang kepada mereka bahwa saya baik-baik saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement