IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia meluncurkan skema standardisasi untuk hotel premium sebagai akomodasi Muslim bernama Skema Klasifikasi Hotel Premium Salam Standard.
Dilansir dari eturbonews.com, Selasa (25/4), Sistem Klasifikasi Hotel Premium Salam Standar resmi diluncurkan oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Mohamed Nazri bin Tan Sri Abdul Aziz di Arabian Travel Market, Dubai. Nantinya akomodasi akan dinilai secara obyektif dan adil.
Properti atau hotel akan diperiksa dengan ketat untuk memastikan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan. Mereka akan diperiksa oleh komite pakar pariwisata Islam yang memiliki kualifikasi tinggi termasuk perwakilan Salam Standar.
"Sistem klasifikasi hotel premium salam standar menetapkan standar baru untuk akomodasi ramah Muslim di seluruh dunia," jelas Pendiri Salam Standar sekaligus CEO Faeez Fadhlillah.
Salam standar merupakan lembaga yang melayani wisatawan Muslim ketika mencari akomodasi sesuai kebutuhan sesuai syariah, memberi mereka jaminan atas fasilitas dan layanan yang diberikan.
Penyedia akomodasi berlisensi dapat mendaftar secara online untuk mendapat klasifikasi dari kamar berstandar Salam Standar. Setelah aplikasi mereka disetujui dan diterima, panitia akan melakukan audit terhadap properti tersebut. Panitia berhak menolak aplikasi jika tidak memenuhi kriteria minimal.
Salam Standar akan menilai hotel dengan empat tingkatan, Perunggu, Perak, Emas, dan Platinum. Peringkat ini diberikan bergantng dari jumlah standar fasilitas dan layanan bagi muslim yang mereka tawarkan.
Misalnya, hotel kelas perunggu memiliki seluruh kamar dengan shower dan toilet atau bak mandi dan toiley dan tempat shalat dan arah kiblat, atau tersedia berdasarkan permintaan. Sedangkan akomodasi dengan rating platinum menawarkan beberapa layanan tambahan. Penilaian nantinya termasuk makanan halal yang telah disertifikasi oleh lembaga yang diakui juga tempat bebas alkohol.