Selasa 06 Jun 2017 11:31 WIB

DPR Ajukan Pembangunan RS Indonesia Permanen di Arab Saudi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah Haji Indonesia yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
Foto: ANTARA/Maha Eka Swasta
Jamaah Haji Indonesia yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Khaidir Abdurrahman mengusulkan agar Indonesia bisa membangun rumah sakit permanen untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Dalam rapat yang  membahas kesiapan kesehatan jamaah haji asal Indonesia dan persiapan koordinasi antara Kemenag dan Kemenkes terkait pelayanan kesehatan jamaah haji tersebut, Khaidir menyatakan, bahwa kebutuhan kesehatan jamaah haji sangat mendesak.

“Terlebih lagi kepemilikan rumah sakit haji akan bisa terpakai selama musim haji dan umrah ada,” kata politisi Gerindra ini melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/6).

Menurut dia, pengalokasian dana untuk menyewa gedung guna pelayanan kesehatan haji nilainya akan berubah-ubah. Dia juga mengaku telah merundingkan hal tersebut tentang usulan untuk mempersiapkan rumah sakit permanen Indonesia di Arab Saudi. "Ini akan terus terpakai selama musim haji berlangsung," ungkap anggota dewan dapil Aceh II ini. 

Sebelumnya, Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Rapat kerja tersebut dipimpin Ketua Komisi IX Dede Yusuf, dengan agenda membahas kesiapan kesehatan jemaah haji asal Indonesia dan persiapan koordinasi antara Kemenag dan Kemenkes terkait pelayanan kesehatan jamaah haji. 

"Hari ini kita rapat kerja komisi terkait kesehatan haji, karena rapat kerja komisi yang terkait dengan penyelenggaraan kesehatan haji merupakan bagian dari wilayah kerja kami," ujar Dede di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6).

Pada rapat kerja ini, Dede mendorong Kemenkes untuk menambah petugas kesehatan haji melalui pengajuan visa non-haji berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Selain itu juga meningkatkan mobilitas petugas PPIH Bidang Kesehatan Arab Saudi. Kemenkes juga diharapkan dapat mempercepat pemeriksaan kesehatan haji. 

Dede juga meminta Kementerian Agama bekerjasama dengan Kemenkes untuk memastikan bahwa setiap embarkasi haji dilengkapi dengan perbekalan kesehatan sesuai standar yang telah ditentukan. Untuk peningkatan kesehatan haji 2017 di Saudi Arabia, Dede meminta Kemenag dan Kemenkes untuk terus mengintensifkan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak khususnya pihak otoritas kesehatan Saudi Arabia. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement