IHRAM.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menginginkan bus mewah yang mengantar dan menjemput jamaah haji karena saat ini bus yang disiapkan tidak dilengkapi toilet. "Nanti, teknisnya akan kita tindaklanjuti. Mungkin kita juga bisa menyediakan angkutan yang mewah bagi para jamaah haji," ucap Nova, di Banda Aceh, Selasa (22/8).
Hal itu dikatakannya terkait temuan Tim Panitia Kerja Kesehatan Haji Komisi IX DPR 10 unit bus yang disiapkan Garuda Indonesia untuk membawa dan menjemput jamaah haji di Aceh tanpa dilengkapi toilet. Nova mengatakan, seperti diketahui jamaah haji Aceh setiap tahun berangkat ke Tanah Suci dengan usia rata-rata di atas 50 tahun.
Belum lagi para jemaah calon haji asal Aceh memiliki risiko tinggi (risti), seperti tahun ini 58 persen di antaranya tergolong risti dari total 4.393 orang termasuk petugas haji.
"Mereka ini, tidak sekuat anak muda untuk menahan buang air. Sementara di embarkasi mulai dari asrama haji sampai di pesawat, memakan waktu mencapai tiga jam," katanya.
Pihaknya berjanji akan segera menggelar pertemuan untuk membahas bus tersebut dengan instansi terkait seperti Kemeterian Agama, Kementerian Perhubungan, dan Garuda Indonesia. Pemerintah Aceh siap membantu dalam menyediakan beberapa unit bus mewah bagi jemaah haji asal Aceh yang merupakan tamu Allah selama di Tanah Suci.
Jika tidak sedang berlangsung musim haji, sebut Wagub, maka transpotasi darat tersebut bisa komersilkan untuk angkutan pariwisata kelas premium. "Tapi nanti skemanya akan kita bicarakan lebih lanjut," kata Wagub Nova.
Tim Panitia Kerja Kesehatan Haji Komisi IX DPR, Dede Yusuf Effendi kemarin menemukan bus yang disiapkan maskapai pelat merah untuk membawa jamaah haji di Aceh tanpa dilengkapi toilet. "Nanti (rekan DPR), tolong diingatkan untuk membuat hasil temuan ini kepada tim pengawas haji. Sebab, kita tidak ingin para jamaah menahan buang air karena akan berpengaruh bagi kesehatan," ucapnya.
Dede yang juga Ketua Komisi IX DPR mengatakan dalam panitia kerja terdapat Komisi V DPR yang bertugas dalam pengawasan angkutan transpotasi jamaah haji. Pemerintah telah menganggarkan dana cukup besar bagi dua perusahaan tranportasi udara sebagai pemenang tender, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Maskapai pelat merah ini namun dianggap kurang layak dalam melayani tamu-tamu Allah dari Aceh karena menyediakan bus-bus tidak dilengkapi dengan toilet.