IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 28 perusahan penyedia katering di kumpulkan PPIH Arab Saudi Daker Makkah untuk melakukan evaluasi tahap pertama atas kinerja layanan katering selama pra Armina. Hadir para pemilik perusahaan katering dan para juru masaknya.
"Pertemuan ini merupakan evaluasi kinerja mereka baik dari produksi sampai layanan dan pendistribusian," ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis kepada MCH, Selasa (5/09).
Dalam pertemuan tersebut, PPIH menemukan beberapa catatan terhadap pelayanan katering selama pra Armina, antara lain terkait kualitas, menu, tenaga kerja, dan pendistribusian yang masih saja belum sesuai harapan. Dikatakan Sri, di lapangan selama ini, tim katering PPIH selalu melakukan pengecekan dan masih saja ditemukan catatan yang perlu dievaluasi. Sesuai perjanjian, PPIH tidak segan-segan mengeluarkan peringatan semacam surat teguran bahkan sampai pemutusan kontrak atau hubungan kerjasama.
"Sudah ada satu perusahaan yang kita putus kontraknya karena telah 3 kali melakukan pelanggaran, dan bagi yang terlambat dalam pendistribusiannya juga kita layangkan surat teguran" ujar Sri.
Terkait kualitas dan pelayanan, Sri yang didampingi Kadaker Makkah Nasrullah Djassam, menegaskan, tidak mau hal ini terulang kembali pada masa gelombang kedua atau di mana masa layanan katering bagi para jamaah haji Indonesia mulai diaktifkan kembali pada 6 September 2017 atau hari ini. Selain itu kepada pihak-pihak penyedia layanan katering yang sudah dianggap cukup baik, Sri Ilham meminta, untuk terus ditingkatkan dalam segi kualitas, layanan, dan pendistribusian.
"Bahkan kami memberi apresiasi kepada para penyedia atau pemilik katering atas kinerjanya. Apalagi, di antara yang mendapatkan teguran masih banyak yang menunjukan kualitas baikya," sambung Sri.
Sri terus menghimbau dan mengingatkan kepada penyedia katering agar jangan ada keterlambatan dalam pendistribusian makanan bagi jamaah. "Sudah tidak ada alasan macet, mengingat kota Makkah sudah mulai normal kembali, karena sebagian besar jemaah gelombang pertama sudah akan didorong atau bergeser ke Bandara King Abdul Azis International Jedah untuk kembali ke Tanah Air," ucapnya.