Sabtu 04 Nov 2017 06:27 WIB

Pesona Al-Shafa Namun Minim Fasilitas

Resor wisata A-Shafa
Foto:
Al=Shafa

Ali Alaiwi, Kepala Pembangunan Sosial, menggambarkan Al-Shafa sebagai salah satu tempat wisata paling menarik di Taif yang berjarak 200 km dari Jeddah. "Kurangnya layanan dasar telah mencoreng citra Al-Shafa. Kita harus tahu bahwa sejumlah besar wisatawan dari negara-negara Teluk mengunjungi tempat ini, "kata Alaiwi.

Al-Shafa dikenal dengan hutan lebat dan lahan pertaniannya yang luas yang menghasilkan berbagai jenis buah dan sayuran. Al-Shafa membutuhkan antara lain layanan perbankan dan posko Bulan Sabit Merah,

Alaiwi menambahkan, "Hanya ada satu ATM di seluruh area. Warga dan wisatawan memiliki waktu yang sulit setiap kali mesin macet dan ini meninggalkan kesan buruk di benak pengunjung, "tambahnya.

Alaiwi mendesak Komisi Saudi bidang Pariwisata dan Warisan Nasional serta kotamadya Taif untuk mengembangkan resor wisata di Al-Shafa seperti gunung Daka, Talhat, Dighazal dan Bani Omar, karena keindahan alam dan iklimnya yang menyehatkan.

Bani Sufyan Al-Haji, kepala administrator Al-Shafa, berbicara sangat tentang pemandangan alamnya yang mempesona yang menarik banyak wisatawan setiap tahunnya.

"Wisatawan yang telah mengunjungi Al-Shafa akan datang lagi dan lagi untuk menikmati keindahan alamnya," katanya. Dia mendesak pihak berwenang untuk menyediakan Al-Shafa dengan layanan publik yang dibutuhkan termasuk Kantor Paspor dan pusat kesehatan modern dengan semua fasilitas untuk melayani penduduk dan wisatawan.

 "Kami telah menginformasikan Otoritas Moneter Arab Saudi tentang kebutuhan kami mendapatkan lebih banyak ATM, namun kami belum mendapat jawaban positif," ujarnya.

Hamad Al-Aishi meminta pihak berwenang untuk mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan Al-Hada dan Al-Shafa. Dia meminta dukungan pemerintah yang lebih besar dalam meningkatkan hasil pertanian di Al-Shafa. Dimana menghasilkan madu selain buah dan sayuran. Madu Taif terkenal dengan kualitas dan nilai obatnya yang baik. "Sejumlah besar wisatawan dari negara-negara Arab dan Teluk mengunjungi Al-Shafa untuk membeli madu," katanya.

Sejarawan Eissa Al-Qaseer berbicara tentang barang antik di daerah tersebut. "Ada benteng di setiap desa Al-Shafa yang terpisah dari bendungan. Bendungan yang paling terkenal adalah Wadi Ardha dan Al-Lasab. Bendungan ini membantu pengalihan air banjir ke ladang pertanian. Ada sejumlah kanal untuk mengairi lahan pertanian. "

Al-Qaseer menambahkan,  "Al-Shafa adalah salah satu tempat tertua di wilayah ini. Ada beberapa sumur air tanah di daerah tersebut dengan kedalaman hingga 35 meter. "

Hamid Al-Shumasi berbicara tentang keadaan buruk layanan kesehatan di Al-Shafa. "Satu-satunya klinik di daerah tersebut beroperasi di sebuah bangunan kumuh dan ditutup pada pukul 4 sore. Orang-orang yang menderita penyakit kronis harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan khusus di Taif. Kondisi klinik yang buruk membuat pasien semakin tertekan dan meningkatkan kekhawatiran mereka, "kata Al-Shumasi.

“Beberapa pasien bercanda dengan pelayanan yang buruk di klinik. Jika Anda pergi ke sana dengan penyakit apapun, Anda akan diberi air panas dengan tablet parasetamol. Kata mereka : Ini seharusnya bukan kondisi Al-Shafa, sebuah resor wisata terkenal yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement