Sabtu 25 Nov 2017 09:20 WIB

Tahan Diri untuk Tidak Selfie di Masjidil Haram dan Nabawi

Rep: Fuji EP / Red: Reiny Dwinanda
Jamaah umrah berswafoto dengan latar Kabah di Masjidil Haram.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Jamaah umrah berswafoto dengan latar Kabah di Masjidil Haram.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, larangan swafoto di Masjidil Haram dan Nabawi bisa dipahami karena beberapa alasan. 

Zainut mengatakan, menahan diri untuk tidak swafoto di kedua masjid tersebut dapat menghindarkan diri dari sifat riya' atau pamer dalam beribadah.

"Hal ini sangat penting mengingat tujuan utama kita menunaikan ibadah haji atau umrah itu karena Allah semata, bukan karena faktor yang lain," kata Zainut melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/11).

Ia menerangkan, melakukan selfie dikhawatirkan dapat menggugurkan niat ikhlas dalam beribadah. 

Di samping itu, Zainut mengatakan berswafoto berpotensi mengganggu kekhusyukan ibadah orang lain. Sebab, saat selfie orang terkadang berisik hingga membuyarkan konsentrasi jamaah lain. 

"Dari segi adab juga kurang bagus. Masjid Haramain (Makah dan Madinah) adalah tempat yang sangat dimuliakan oleh Allah dan rasul-Nya karena di dalam Masjidil Haram ada Baitullah (rumah Allah) dan di dalam Masjid Nabawi ada makam Rasulullah," jelasnya.

Ia menegaskan, kedudukan jamaah haji atau umrah adalah sebagai tamu Allah dan Rasul-Nya. Sebagai tamu, jamaah tentu harus menjaga adab, akhlak, dan sopan santun. Tidak berswafoto termasuk salah satunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement