IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi akan mulai mengeluarkan visa turis pada kuartal pertama 2018. Pejabat pariwisata Saudi mengatakan, langkah itu pertama kali dilakukan di tengah upaya Kerajaan untuk melaksanakan reformasi ekonomi dan sosial.
Kepala Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi, Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz, mengatakan seluruh persetujuan pemerintah itu diterapkan untuk meluncurkan visa elektronik tahun depan bagi seluruh warga negara yang negaranya mengizinkan warganya untuk mengunjungi Arab Saudi.
"Kini kami hanya mempersiapkan peraturan, siapa yang berhak untuk mendapatkan visa dan bagaimana cara mendapatkannya," kata Pangeran Sultan, dilansir dari Khaleej Times, Rabu (20/12).
Langkah untuk membuka sektor pariwisata adalah pergeseran besar bagi Arab Saudi. Karena Putra Mahkota Mohammed bin Salman secara mendasar berusaha untuk merombak ekonomi Kerajaan yang bergantung pada minyak. Terlepas dari jutaan Muslim yang melakukan perjalanan ke Saudi setiap tahunnya untuk ibadah haji, sebagian besar pengunjung menghadapi proses yang sulit dan biaya yang tinggi untuk memasuki Saudi.
Saat ini, Arab Saudi memberikan visa turis untuk beberapa negara tertentu. Namun, aplikasi tersebut mencakup rangkaian batasan. Termasuk, persyaratan untuk melakukan perjalanan melalui perusahaan yang terakreditasi dan menginap di hotel yang telah ditunjuk. Pangeran Sultan mengatakan, biaya visa turis baru belum ditetapkan. Namun, ia menekankan bahwa hal itu akan ditetapkan serendah mungkin.
"Karena kami yakin dampak ekonomi kumulatif lebih besar daripada uang tunai dari visa," tambahnya.