Selasa 20 Feb 2018 05:30 WIB

Tim Haji Disarankan Satukan Pemondokan di Satu Wilayah

Menyatukan pemondokan jamaah sulit dilakukan karena besarnya jamaah haji Indonesia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Salah satu pemondokan haji yang berada di Kawasan Syisya, Makkah
Foto: nashih nashrullah/ Republika
Salah satu pemondokan haji yang berada di Kawasan Syisya, Makkah

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Perumahan Haji dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI (Kemenag RI) sedang mempersiapkan akomodasi untuk jamaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah, Arab Saudi. Menurut Pengamat Haji dari UIN Syarif Hidayatullah, Dadi Darmadi menyampaikan, ada dua hal penting yang harus diperhatikan tim tersebut.

Dadi mengatakan, pertama, sewa rumah pemondokan atau hotel yang sesuai dengan harga yang sudah disetujui oleh pemerintah Indonesia. Kedua, harga yang ada bisa dinegoisasikan sebaik-baiknya sehingga bisa mendapatkan rumah atau hotel yang bagus serta dekat dengan tempat ibadah.

"Dua hal itu yang utama kalau menurut saya, mengingat jamaah yang sangat banyak memang bagus juga kalau bisa disatukan jamaah di satu wilayah," kata Dadi kepada Republika.co.id, Senin (19/2).

Ia menjelaskan, akan tetapi untuk menyatukan jamaah di satu wilayah memang tidak mudah. Karena jumlah jamah haji Indonesia sangat banyak. Jumlahnya berkali lipat dibanding jumlah jamaah haji negara lain. Sehingga biasanya jamaah haji Indonesia tercerai berai di maktab-maktab yang ada.

"Menurut saya hambatan utama bagi penyelenggara jamaah haji Indonesia biasanya beda apa yang dijanjikan dengan kenyataan," ujarnya.

Ia mencontohkan, misalnya jamaah haji dijanjikan dekat dengan Masjidil Haram. Tapi ternyata kenyataannya jauh dengan Masjidil Haram dan harus menggunakan bus. Hal seperti ini sebaiknya tidak terjadi. Pemerintah sebaiknya bisa mensosialisasikan kepada jamaah haji dengan sangat baik di awal.

"Misalnya saya akan berangkat dari kloter nomor 26 dari Banten, jadi ketika saya di Banten sudah tau, saya itu tiba tanggal berapa? di mana? menginap di mana?," ujarnya.

Dadi menegaskan, jangan sampai jamaah kaget ketika datang di Arab Saudi karena tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan. Maka komunikasi pihak penyelenggara dengan jamaah haji dinilai harus lebih baik lagi. Karena biasanya pemerintah Indonesia sering lambat menentukan perumahan mana yang jadi disewa karena masih banyak pertimbangan -pertimbangan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement