IHRAM.CO.ID, TEHRAN -- Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran Hamid Mohammadi mengatakan, negaranya mengupayakan jatah peningkatan kuota untuk haji 2018. Ia berujar, apabila pemerintah Saudi setuju, maka sebanyak 90 ribu orang Iran melakukan ziarah tahun ini.
Dilansir pada Tasnim News pada Senin (26/2), Mohammadi mengatakan sekitar 1,3 juta orang Iran telah mendaftar 10 tahun lalu. Mengacu pada perundingan yang diadakan dengan Arab Saudi mengenai partisipasi Iran dalam haji tahun ini, dia menuturkan, jatah haji Iran diperkirakan sama dengan tahun sebelumnya, kecuali pihak Saudi setuju dengan permintaan peningkatan 5.000 slot.
Dalam kasus tersebut, Mohammadi mengatakan, skenario pemerintah mampu memberangkatkan sebanyak 90 ribu orang Iran pada haji 2018. Mohammadi menuturkan, batch pertama jamaah Iran dijadwalkan terbang ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018.
Pada 2017, sekitar 85 ribu jamaah dari Iran melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci di Arab Saudi untuk ibadah haji. Setahun sebelumnya, lebih dari 1,8 juta peziarahjamaah menghadiri haji. Penyusutan jumlah lantaran ketegangan antara Riyadh dan Teheran selama ziarah 2015.
Pada 24 September 2015, ribuan orang kehilangan nyawa mereka dalam kehancuran mematikan setelah pihak berwenang Saudi memblokir sebuah jalan di Mina selama ritual. Hal itu mengakibatkan banyak jamaah bertabrakan. Kejadian paling mematikan dalam sejarah haji.
Menurut hitungan Associated Press yang mengutip pernyataan resmi 36 negara yang kehilangan warganya, lebih dari 2.400 jamaah tewas dalam insiden tersebut. Arab Saudi mengklaim, hampir 770 orang terbunuh. Namun, pejabat di organisasi haji dan ziarah Iran mengatakan, sekitar 4.700 orang, termasuk lebih dari 460 peziarah Iran, kehilangan nyawa mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
