IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Sebuah buku berjudul "Kostum Tradisional Arab Saudi" diluncurkan di Jeddah, Senin (17/10/2022). Dalam agendanya, hadir Walikota Jeddah Saleh Al-Turki, akademisi, seniman dan lainnya yang tertarik dengan sejarah budaya Kerajaan.
Lahir dari 14 tahun kerjasama dengan Mansoojat Foundation, buku ini berupaya memberi penghormatan kepada warisan tekstil yang kaya dari Arab Saudi.
Dari Labah Sadr suku Bal Harith (kalung perak yang dihiasi manik-manik kaca berwarna, sering didaur ulang dari lampu mobil tua) hingga hiasan kepala melati yang dikenakan oleh orang-orang dari Jazan, “Kostum Tradisional Arab Saudi” menangkap ruang lingkup aksesoris dan pakaian tradisional yang menakjubkan.
The Mansoojat Foundation adalah badan amal terdaftar di Inggris yang didirikan oleh sekelompok wanita Saudi, yang memiliki minat yang sama pada pakaian tradisional dan warisan Arab Saudi. Untuk mewujudkan buku ini, Mansoojat mengumpulkan sekitar 1.400 item pakaian, yang mana banyak di antaranya membutuhkan restorasi ekstensif.
“Kami bermaksud memamerkan kostum dari beberapa wilayah Arab Saudi, untuk memahami dan belajar tentang wilayah geografis yang berbeda, suku dan budaya yang berbeda, lapisan dan seluk-beluk masyarakat, serta tekstil dan kerajinan yang hidup dan berwarna-warni yang merupakan bagian warisan Arab Saudi,” kata anggota Yayasan Mansoojat, Lamia Al-Ghalib, dilansir di Arab News, Rabu (19/10/2022).
Ia menyebut upaya untuk mengatur buku dalam bab-bab yang logis dan teratur merupakan sebuah tantangan. Dalam beberapa kasus, beberapa pakaian harus dikelompokkan berdasarkan suku, sementara yang lain berdasarkan lokasi geografis.
Lebih lanjut, mengklasifikasikan dan mendokumentasikan kostum disebut membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk studi, penelitian, kunjungan lapangan dan konsultasi dengan akademisi dan pakar lokal. Pihaknya pun berhasil bekerja sama dengan spesialis untuk setiap daerah, mengingat mereka jelas akrab dengan sejarah, budaya dan tradisinya.
"Buku ini menampilkan gambar model yang mengenakan pakaian dalam kombinasi dengan aksesori lain, yang memberikan representasi kehidupan nyata seperti apa barang-barang ini ketika digunakan dan membantu menghidupkannya," lanjut dia.
Bertujuan melestarikan kostum yang tidak lagi dipakai dan merayakan kostum yang tetap ada di hati masyarakat, buku ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah Arab Saudi melalui suara penduduk tertuanya.
Walikota Jeddah mengungkapkan kekagumannya atas buku tersebut. Ia menyebut isi buku ini sangat informatif dan memuat karya luar biasa dari mereka yang membantu mewujudkannya.
Sementara itu, Direktur Pelaksana Aston Martin Arab Saudi Ali Hussein Alireza, selaku tempat upacara peluncuran diadakan, juga mengungkapkan kebahagiaannya menjadi tuan rumah peluncuran resmi buku tersebut. Ia mengatakan penting untuk melestarikan sejarah Kerajaan.
“Pelestarian sejarah sangat penting bagi Arab Saudi, dan saya pribadi tahu upaya yang dilakukan para wanita ini untuk menyelesaikan proyek besar ini,” katanya.
Ia menuturkan merasa sangat bangga dengan para wanita yang terlibat dalam penulisan buku ini. Kerja dan dedikasi yang dikerahkan untuk mengumpulkan, memulihkan, meneliti dan mendokumentasikan hal ini sangat luar biasa, terutama untuk menjaga adat lama Arab Saudi tetap hidup untuk generasi baru.
Buku yang dibagi menjadi 20 bab menurut wilayah atau suku ini disunting oleh Al-Ghalib, Alireza dan Richard Wilding.
Menurut Al-Ghalib, misi Mansoojat adalah melestarikan dan menghidupkan kembali pakaian tradisional, tekstil dan bordir Kerajaan, untuk mempromosikan dan melakukan penelitian akademis tentang sejarah dan budaya wilayah, serta meningkatkan kesadaran publik akan warisan unik ini.
Buku ini tidak hanya menjadi etalase bagi Yayasan Mansoojat tetapi juga jendela budaya dan masyarakat Arab Saudi.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2183576/saudi-arabia