Senin 05 Mar 2018 12:01 WIB

Tekan Kenaikan BPIH, DPR Minta Garuda Turunkan Harga

Selisih harga tiket Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mencapai Rp 2 juta.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Calon jamaah haji menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia saat pemberangkatan kloter pertama Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/8).
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Calon jamaah haji menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia saat pemberangkatan kloter pertama Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/8).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua panitia kerja (Panja) DPR dan Kementerian Agama akan kembali mengundang maskapai Garuda Indonesia, PT Pertamina, dan Kementerian dalam pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2018, Senin malam (5/3). Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad mengatakan akan meminta Garuda menurunkan harga tiket sehingga bisa menekan kenaikan ongkos haji 2018.

"Kita minta supaya Garuda bisa menurunkan harganya karena masih dinilai terlalu tinggi. Demikian juga yang perumahan dan katering," ujar Noor saat dihubungi Republika.co.id, Senin (5/3).

Ketua panitia kerja (Panja) DPR RI ini menjelaskan harga yang ditawarkan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines selisihnya mencapai Rp 2 juta. Menurut dia, Garuda menetapkan harga tiket tinggi tersebut dengan berbagai alasan tertentu.

"Dari sisi harga antara Garuda dengan Saudia selisihnya Rp 2 juta lebih dengan alasan harga dolar dan avtur yang belum stabil. Alasan yang lain Garuda melayani seluruh embarkasi terutama dari Timur," ucapnya.

Direktur Pengelolaan Dana Haji Kementerian Agama (Kemenag) Ramadhan Harisman enggan menjelaskan lebih lanjut tentang komponen apa saja yang masih menjadi kendala dalam pembahasan BPIH 2018. "Masih dalam proses pembahasan pak. Mohon berkenan menunggu," ujarnya saat dikonfirmasi.

Menurut Ramadhan, dirinya belum diperbolehkan mengatakan tentang komponen-komponen yang dibahas untuk menetapkan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2018, termasuk komponen penerbangan, katering, dan tempat tinggal jamaah haji. "Saya belum boleh berkomentar pak. Mohon pengertiannya," kata Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement