Rabu 30 May 2018 21:15 WIB

Manasik Telat tak Ganggu Jamaah

sembari menunggu manasik para jamaah bisa memelajari sendiri doa-doa terkait haji.

Rep: Fitiryan Zamzami/ Red: Agung Sasongko
Manasik Haji
Foto: Antara
Manasik Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Program bimbingan manasik haji di berbagai daerah yang rencananya dilakukan sebelum Ramadhan belum kunjung dilaksanakan. Terkait hal ini, pihak Kementerian Agama masih optimistis para jamaah akan mendapatkan bekal pengetahuan yang cukup sebelum ke Tanah Suci mulai pertengahan Juli nanti.

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H Dasir menyatakan, yang belakangan terjadi semata karena proses perubahan pengelolaan keuangan haji yang dijalankan pemerintah. “Ini tentu ada hal yang perlu disesuaikan. Insya Allah paling telat Juni sudah bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan habis Lebaran semua sudah bergerak (melakukan manasik),” ujar Khoirizi di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (30/5).

Ia menjelaskan, prinsipnya pelaksanaan manasik itu kan dilakukan dalam dua pola. Ada melalui unsur masyarakat dalam hal ini kelompok bimbingan haji. Ada juga pola yang dilaksanakan pemerintah.

Pola yang dilakukan swadaya oleh masyarakat, menurut dia sudah dilakukan oleh seluruh kelompok bimbingan. Hal ini terkait persyaratan bahwa mereka sedikitnya harus 15 kali melakukan pembinaan manasik untuk calon jamaah yang mengikuti program mereka dengan anggaran maksimal Rp 3,5 juta.

Pola yang kedua dilaksanakan pemerintah, dalam hal ini Kemenag melalui KUA kecamatan. “Ini yang belum dilaksanakan. Ini dilaksanakannya paling lambat bulan Juni. Kenapa? Sampai hari ini anggarannya itukan masih sedang dalam proses,” kata Khoirizi.

photo
Infografis Haji

Ia menuturkan, saat ini pencairan dana operasional haji sudah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan bukan lagi di Kemenag. Jadi, begitu Kemenag dan DPR menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)i dan disahkan melalui keputusan presiden (kepres), mereka harus memohonkan dana itu ke BPKH sebelum biaya ditrasfer ke daerah-daerah.

 Sementara sejauh ini BPKH masih menanti aturan turuanan dari penetapan kemarin. “Betul, kira-kira begitu,” ujar Khoirizi.

Ia tak menyangkal, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang ada sedikit keterlambatan. “Itu kalau haji sudah biasa. Di penyelengaraan haji memang begitu. Tambal sana, bocor sini,” ujarnya bertamsil.

Bagaimanapun, Khoirizi optiomistis keterlambatan manasik ini tak akan mengganggu persiapan para jamaah sebelum ke Tanah Suci mulai pertengahan Juli nanti. “Optimis. Orang itu kan Cuma sepuluh hari dilaksanakannya. Kita hanya mengingatkan lagi regulasi dan aturan ibadah. Itu yang akan dijelaskan seperti itu,” ujarnya.

Ia menyatakan, sembari menunggu manasik para jamaah bisa memelajari sendiri doa-doa terkait ibadah haji. Selain itu, menurutnya sudah ada buku manasik serta modul-modul yang dibagikan Kemenag untuk para jamaah. Jamaah, menurut Khoirizi, juga bisa mengikuti kelompok bombingan atau mengundang sendiri orang-orang yang ahli untuk belajar secara mandiri.

photo
Infografis Jamaah Haji Indonesia

Sebelumnya, sejumlah daerah mengeluhkan belum turunnya anggaran sebagai alasan belum juga memberikan bimbingan manasik bagi para calon jamaah haji. Di NTB, misalnya, Kantor Kemenag Mataram terpaksa menunda manasik yang rencananya dilakukan sebelum Ramadhan.

“Tetapi karena anggarannya belum turun terpaksa kita undur setelah Ramadhan,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Mataram, awal bulan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement