Ahad 10 Jun 2018 13:40 WIB

Penanda Identitas Haji Terus Disempurnakan

Satu kloter jamaah terbagi menjadi 9 atau 10 rombongan.

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Gelang Haji
Foto: Republika
Gelang Haji

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melengkapi jamaah haji Indonesia dengan gelang yang dilengkapi dengan QR Code, memuat data rinci jamaah haji, antara lain: identitas, daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi.

"Saat ini gelang jamaah masih dalam proses produksi. Saya sudah ambil sampelnya untuk disimulasikan dengan scan QR Code untuk memastikan kode itu support dengan aplikasinya (Haji Pintar)," ujar Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Nasrullah Jasam, Ahad (10/6).

Menurut Nasrullah, gelang jamaah haji diproduksi pelaku sektor industri kecil menengah di Desa Bakalan, Kalinyamatan, Jepara. Namun demikian, pemotongan lembaran bajanya menjadi batangan gelang dilakukan di salah satu pabrik pengolahan logam di Kudus.

"Pengerjaan gelang haji memang tidak dikerjakan oleh perusahaan besar dengan tujuan membantu menghidupkan sektor industri kecil menengah,"ujar Nasrullah.

Saat ini sudah lebih dari 40 persen gelang yang selesai. Proses yang belum tinggal finishing karena pemotongan sudah selesai, imbuhnya.

Gelang jamaah haji ini terbuat dari baja putih yang bisa disebut monel atau stainless Steel. Ketebalan monel 1,2 mm BA Type 304 2B dengan unsur kimia Carbon, Mangan, Silikon, Chrom, Phospor, Sulfur. Gelang haji memiliki dimensi panjang 214,47 216,47 mm, lebar 10-12 mm, tebal 1,2 mm, dan berat 26 gram.

"Gelang ini didesain tahan api," jelas Nasrullah.

Setelah batangan gelang selesai diproduksi, gelang setengah jadi ini dikirim ke embarkasi untuk proses pembuatan grafir nama, nomor kloter, dan nomor paspor. Pemberian identitas jemaah dilakukan di Embarkasi masing-masing sesuai ketentuan berdasarkan pra manifest pemberangkatan.

Bagian dalam gelang, tercetak grafir Kementerian Agama beserta logo dan keterangan tahun. Sedang bagian luarnya, memuat informasi identitas jamaah berupa embarkasi haji dan tahun keberangkatan, nomor kloter, nomor paspor, tulisan Al-Hajj Al-Indonesii (dalam huruf Arab), bendera merah putih, QR code, dan nama jamaah haji.

Gelang yang siap pakai dikemas dalam kantong plastik dan diberi label identitas lengkap jamaah mulai dari nama, kode embarkasi, nomor paspor, dan nomor kloter. Kemasan itu diklip menggunakan head machine. 

"Gelang siap pakai diserahkan kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi di setiap Asrama Haji sesuai dengan kloternya pada saat jamaah akan berangkat ke Bandara," kata dia.

Gelang haji juga dilengkapi pengait dengan tiga lobang ukuran dan karet pengunci agar pengait gelang tidak mudah lepas. Warna tiap embarkasi juga dibuat berbeda dengan rincian sebagai berikut:

Embarkasi Aceh (BTJ): Hijau Daun

Embarkasi Medan (MES): Hijau Tua,

Embarkasi Padang (PDG): Merah Marun,

Embarkasi Batam (BTH): Merah Cabe (Khusus jemaah asal Jambi, warna gelangnya Hijau Toska),

Embarkasi Palembang (PLM): Orange.

Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): Biru,

Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS): Biru

Embarkasi Surakarta (SOC): Kuning,

Embarkasi Surabaya (SUB): Coklat,

Embarkasi Mataram (LOP): Biru Telur Asin,

Embarkasi Banjarmasin (BDJ): Biru Muda.

Embarkasi Balikpapan (BPN): Merah Muda,

Embarkasi Ujung Pandang (UPG): Ungu.

Jumlah gelang haji yang diproduksi sesuai dengan kuota jamaah, di tambah petugas. Rinciannya 204.000 jamaah dan 2.525 petugas kloter. Pembuatannya mengacu pada jumlah kuota jamaah haji tiap embarkasi, jelas Nasrullah.

Tahun ini, koper dan paspor jamaah akan diberi tanda Paspor dan koper jamaah tahun ini akan diberi tanda warna. Setiap rombongan jamaah dalam satu kloter akan menggunakan tanda warna yang berbeda, ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jakarta, Ahad (10/6).

Satu kloter jamaah terbagi menjadi 9 atau 10 rombongan. Masing-masing rombongan dipimpin oleh Ketua Rombongan (Karom). "Setiap rombongan beranggotakan sekitar 40 orang yang terbagi dalam empat regu dan dipimpin Ketua Regu (Karu)," ucapnya.

Menurut Nizar, pemberian tanda warna ini ditujukan memudahkan identifikasi baik bagi jamaah itu sendiri, ketua regu dan ketua rombongan, maupun petugas kloter dan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Tanda warna itu akan ditempel pada paspor dan tas koper setiap jamaah.

Tanda warna di koper akan memudahkan dan mempercepat distribusi koper sesuai kelompok rombongan hingga lokasi sektor pemondokan dan nomor hotel. Koper ini nanti sudah dilabeli sejak di kabupaten masing-masing," jelas Nizar.

Berikut ini tanda warna yang akan digunakan dalam paspor dan tas koper jamaah:

Sektor satu_wilayah Syisyah_warna hijau

Sektor dua_wilayah Syisyah_warna abu abu

Sektor tiga_wilayah Raudhah dan Syisyah_warna ungu

Sektor empat_wilayah Raudhah_warna pink

Sektor lima_wilayah Mahbas Jin dan Aziziah_warna putih

Sektor enam_wilayah Mahbas Jin_warna kuning

Sektor tujuh_wilayah Aziziah_warna merah

Sektor delapan_wilayah Rei Bakhsy_warna biru muda

Sektor sembilan_wilayah Misfalah_warna biru tua

Sektor sepuluh_wilayah Misfalah_warna coklat

Sektor sebelas_wilayah Jarwal_warna hitam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement