Rabu 27 Jun 2018 17:56 WIB

Kemenkes: Persiapan Kesehatan Haji Sudah Siap

Saat ini tinggal proses penyediaan klinik di Bandara Jeddah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Calon jamaah haji kloter 3 mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis usai tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (9/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Calon jamaah haji kloter 3 mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis usai tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (9/8).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka mengatakan bahwa persiapan kesehatan haji sudah siap dalam penyelenggaraan ibadah haji 2018. Menurut dia, saat ini tinggal proses penyediaan klinik di Bandara Jeddah.

"Seluruh persiapan kesehatan haji sudah siap. Tinggal penyediaan klinik di bandara Jeddah yang tahun ini akan diadakan. Itu insya Allah dalam minggu-minggu ini bisa terealisasi atas bantuan dari kantor urusan haji di Jeddah," ujar Eka saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/6).

Menurut Eka, keberadaan klinik tersebut sangat penting sekali untuk mengantisipasi jamah haji Indonesia yang sakit di Bandara Jeddah. Selain itu, dia mengatakan, klinik tersebut nantinya juga dapat dijadikan tempat transit jamaah haji pada saat proses pemulangan.

Eka menuturkan, pelayanan kesehatan haji diselenggarakan tidak hanya saat berada di Tanah Suci, namun sejak para calon jamaah haji berada di Tanah Air. Karena itu, persiapan kesehatan haji sudah dilakukan sejak calon jamaah haji  terdaftar di setiap kabupaten/kota.

Baca: Departemen Kesehatan India Menunggu Vaksin untuk Jamaah Haji

Penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia merupakan serangkaian kegiatan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan Jamaah haji dalam rangka mempersiapkan jamaah haji menuju istithaah melalui kegiatan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jamaah haji yang secara rinci diatur dalam Permenkes Nomor 15 Tahun 2016. "Jadi sejak mendaftar sudah kita lakukan pembinaan," ucapnya.

Guna mendukung kelancaran tugas kesehatan haji 2018, menurut dia, Kemenkes juga telah melakukan perekrutan petugas kesehatan haji sejak Januari lalu. Setidaknya ada 306 petugas kesehatan haji yang direkrut. "Jadi kalau 2018 kita sudah tentukan di Januari petugasnya. Tahun ini ada 306 petugas, itu termasuk di dalamnya tim manajerial dan tim pengawas atau asistensi," kata Eka.

Sayangnya, dalam proses persiapan kesehatan haji tahun ini masih banyak calon jamaah haji yang tidak memenuhi istithaah kesehatan. Dari 221 ribu jamaah haji ada 330 orang yang tidak memenuhi istithaah. Menurut Eka, rata-rata calon jamaah yang tidak istithaah tersebut dikarenakan penyakit jantung dan ginjal.

"Data terakhir ada 330 orang yang tidak memenuhi syarat istitaah. Tapi itu sudah diperkuat dengan surat edaran Dirjen dan juga hasil ijtima' MUI, sehingga masyarakat tidak ada yang ribut seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Eka. "Jadi itu sudah ditentukan di kabupaten/kota, sehingga yang bersangkutan itu tidak melunasinya dengan kesadarannya sendiri karena tidak memenuhi syarat istithaah," imbuhnya.

Eka pun mengusulkan kepada Kementeriam Agama agar calon jamah yang tidak Istithaah tersebut digantikan oleh keluarganya atau ahli warisnya. "Harapannya yang 330 itu bisa digantikan oleh keluarganya. Kita usul ke kemenag sebaiknya diganti oleh ahli warisnya," jelas Eka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement