IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian jamaah haji Indonesia mempunya kebiasaan buruk, merokok sembarangan, seperti di kamar dan area dalam hotel lainnya. Hal tersebut mengganggu kenyamanan jamaah lain, terutama yang sedang beristirahat.
Kepala Sektor 11 Kusnul Hadi mengimbau jamaah yang biasa merokok untuk menaati peraturan hotel. "Di dalamnya sudah ada tulisan larangan merokok, tolong ditaati," imbuhnya di Jarwal Makkah pada Kamis (26/7).
Perokok pasti menikmati asap yang dihirup, tapi jamaah lain tidak demikian. Bahkan mereka yang tidak merokok merasa terganggu dengan asap pembakaran tembakau. Mereka yang ingin beristirahat tak dapat melepas lelah.
Bau rokok akan menempel di baju, dinding, kulit, dan berbagai perabotan sekitar penghirupnya. Ruangan menjadi berbau tak sedap. Selain ketidaknyamanan, asap rokok juga membahayakan kesehatan orang-orang sekitar. Mereka terancam mengalami infeksi saluran pernafasan, seperti batuk, hingga infeksi paru.
Berdasarkan pengalaman penyelenggaraan haji tahun lalu, jamaah kerap merokok di lorong penghubung kamar-kamar hotel. Di sana, jamaah pria kerap duduk dan berbaring di atas karpet penutup lantai berbahan keramik dan granit.
Meski pengelola hotel sudah menempelkan larangan merokok dalam bahasa Inggris dan Arab, jamaah tetap saja membandel. Mereka tak menghiraukan tanda tersebut.
Kepala Klinik Kesehatan Indonesia (KKHI) Makkah Dr Nirwan Satria menjelaskan, ada saja jamaah membandel dengan mengabaikan larangan merokok. "Bahkan ada yang sudah sakit paru masih saja membawa rokok ke Tanah Suci. Kebiasaan buruk itu merusak kesehatan dirinya sendiri dan orang-orang sekitar," katanya.
Apabila hal itu dilakukan di ruangan tertutup yang di dalamnya terdapat puluhan orang, maka semuanya berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Pihaknya mengimbau jamaah perokok untuk bertenggang rasa, memikirkan kemaslahatan banyak orang yang sedang beristirahat menikmati kenyamaman hotel.