Ahad 29 Jul 2018 16:32 WIB

Pramuka Internasional Siap Bantu Pelaksanaan Haji

Bantuan pramuka dalam pelaksanaan haji telah dimulai pada 1961.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Jamaah mengambil gambar gerhana bulan di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (27/7) malam waktu setempat. Kesempatan langka itu digunakan jamaah haji tahun ini mengikuti shalat sunah Khusuf di masjid bersejarah tersebut.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah mengambil gambar gerhana bulan di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (27/7) malam waktu setempat. Kesempatan langka itu digunakan jamaah haji tahun ini mengikuti shalat sunah Khusuf di masjid bersejarah tersebut.

IHRAM.CO.ID, YORDANIA -- Asosiasi Pramuka Arab Saudi telah membantu pelaksanaan selama 47 tahun. Selama itu, mereka beradaptasi mengikuti perubahan zaman dan memanfaatkan teknologi baru untuk meningkatkan pelayanan pada jamaah.

Dalam 15 tahun terakhir, seperti dilansir Arab News, Sabtu (28/7) asosiasi telah bekerja untuk mengembangkan kamp-kamp. Para anggota juga dibekali pelatihan dan kualifikasi dengan memberi mereka pengetahuan, keahlian dan keterampilan.

Selain itu, paling penting adalah memupuk kebersamaan, kerja keras dan ketekunan anggota. Hal tersebut akan meningkatkan kualitas dan profesionalisme demi layanan yang diberikannya.

Pekerjaan untuk melayani para jamaah haji dimulai pada 1961 oleh sekelompok 100 pramuka dari Makkah. Pada waktu itu, pekerjaan mereka terbatas untuk memberikan bantuan kepada Kementerian Haji. 

Pramuka dari Jeddah dan Taif ikut bergabung pada 1963. Pekerjaan mereka diawasi langsung di bawah perlindungan asosiasi dan menjadi resmi saat mulai membantu Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi dalam memberikan layanan medis.

Setelah bergabung dengan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia pada tahun 1963, mereka dibekali dengan pengalaman dan keahlian asosiasi dalam membantu peziarah selama haji. Pramuka dari seluruh dunia pun diarahkan untuk bekerja sama dengan pramuka Saudi untuk memberikan bantuan kepada para peziarah dari semua kewarganegaraan dan bahasa.

Almarhum Raja Faisal menyetujui pembentukan pertemuan pramuka Islam dan Arab yang diadakan setiap dua tahun antara 1964 dan 1974. Yang pertama dihadiri oleh 120 pramuka dari 16 negara. Partisipasi tumbuh hingga puncaknya 24 negara dan 145 pramuka pada tahun 1974 turut serta.

Baca juga, Petugas Diimbau Menggunakan Aplikasi Bravo PPIH

Setelah pengalaman ini, asosiasi ingin mendapat kehormatan melayani jamaah dari semua negara. Pekerjaan tersebut pun terus berlangsung setiap tahun sejak 1975.

Tahun ini, 4.500 pramuka, penjaga dan pemimpin ditetapkan untuk melayani jamaah haji di Makkah dan tempat-tempat sucinya. Sementara 1.500 orang lainnya diatur untuk melayani para jamaah haji di Madinah dan titik masuk keluar udara dan laut. 

Asosiasi telah menyelesaikan persiapannya untuk melayani para peziarah dan berusaha untuk memberikan layanan terbaik. Sebagai bagian dari upaya tersebut, asosiasi mendirikan 10 kamp di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci lainnya.

Baca juga, Gelombang Kedua Haji Lebih Sibuk

Selain itu, beberapa kamp yang didirikan oleh Scout of Education Ministry di pintu keluar dan masuk. Asosiasi juga bekerja sama dengan pihak berwenang sebagai bagian dari upaya pelayanan dan sejumlah perjanjian kemitraan.

Para pemimpin pramuka terpilih yang akan menjadi sukarelawan tahun ini telah diundang untuk mengambil bagian dalam lokakarya di Riyadh. Ada sesi pelatihan bagi para pemimpin yang menyertai unit-unit pramuka di Makkah dan di klinik medisnya. 

Untuk tahun ketiga berturut-turut, asosiasi akan membantu memandu jamaah haji ke dan dari Jamarat. Penggunaan teknologi informasi telah ditingkatkan untuk efisiensi layanan yang disediakan termasuk bantuan untuk menyatukan kembali anak-anak yang hilang dengan orang tua mereka. 

Asosiasi juga berupaya lebih untuk memperbaiki aspek lingkungan kamp di Mina dan Arafat tahun ini. Terakhir, pramuka juga membuat kemajuan dalam implementasi program dan acara budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement