Ahad 26 Aug 2018 19:34 WIB

Pengambilan Bagasi Jamaah Haji Bisa Diwakilkan

Keluarga jamaah yang menjemput dilarang memasuki asrama haji.

Rep: Maspril Aries/ Red: Qommarria Rostanti
Jamaah haji dari Embarkasi Haji Palembang, Jakarta-Bekasi, Jakarta-Pondok Gede, tiba di Bandar Udara AMA, Rabu (18/7).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji dari Embarkasi Haji Palembang, Jakarta-Bekasi, Jakarta-Pondok Gede, tiba di Bandar Udara AMA, Rabu (18/7).

IHRAM.CO.ID, PALEMBANG – Jamaah haji asal Indonesia mulai kembali ke Tanah Air pada Senin (27/8). Kelompok terbang (kloter) gelombang pertama yang pulang yaitu jamaah asal Palembang, Sumatra Selatan, yang tergabung dalam kloter 1.

Besok, mereka menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines. "Mereka diperkirakan tiba di Debarkasi Palembang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada pukul 21.55 WIB,” kata Humas Kanwil Kementerian Agama Sumsel Saefudin Latif, Ahad (26/8).

Kloter 1 tersebut berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Kota Lubuklinggau. Jumlah jamaah sebanyak 445 orang yang terdiri dari Kabupaten OKU Timur 212 orang dan Kota Lubuklinggau 233 orang, ditambah lima orang petugas haji.

Selama berada di Makkah, mereka ditempatkan di maktab 55 yang berada di kawasan Misfalah. Jamaah haji kloter 1 Embarkasi Palembang berangkat ke Tanah Suci pada 18 Juli 2018.

Momen penjemputan di debarkasi akan menjadi fokus. “Masalah ketertiban dan keamanan saat penjemputan jamaah di asrama haji yang menjadi perhatian,” kata Saefudin.

Berdasarkan hasil evaluasi, keluarga jamaah kerap memaksa masuk pada masa kedatangan jamaah ke asrama haji. Bahkan sampai ke aula asrama.

Nantinya, untuk proses dari bandara ke asrama haji hingga pemeriksaan kesehatan dan administrasi butuh waktu sekitar dua jam. "Pada saat itu kami imbau para penjemput bersabar dan tidak memaksa masuk ke asrama haji,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan selesai, jamaah sudah bisa meninggalkan asrama haji dan kembali ke rumah masing-masing. Pengambilan bagasi atau tas besar milik jamaah bisa diwakilkan kepada anggota keluarganya. Syaratnya, dengan menunjukkan paspor jamaah bersangkutan. "Tanpa dokumen tersebut tas tidak boleh dibawa keluar asrama,” kata Saefudin.

Jamaah diimbau jangan melupakan barang bawaannya. Menurut dia, tahun-tahun sebelumnya banyak jamaah yang tanpa sadar meninggalkan barang atau tas bawaan.

"Saat berjumpa dengan keluarganya langsung larut, saling berpelukan, kemudian langsung keluar dari asrama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement