Jumat 22 Feb 2019 17:54 WIB

Saudi Lestarikan Macan Tutul Arab Sebagai Daya Tarik Wisata

Proyek itu menjadi pendanaan konservasi terbesar bagi spesies yang terancam punah ini

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
macan tutul (ilustrasi)
Foto: Antara
macan tutul (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Pariwisata adalah salah satu aspek utama dari Visi 2030 Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Karena pariwisata menjadi salah satu aspek dalam meningkatkan perekonomian Saudi.  

Untuk itu, pekan lalu Pangeran Salman meluncurkan proyek besar di bidang pariwisata di kota gurun kuno al-Ula di Hejaz. Ada sejumlah proyek yang dilaksanakan Komisi Kerajaan untuk Kegubernuran al-Ula di kota kuno tersebut. 

Baca Juga

Proyek tersebut di antaranya pendanaan global untuk macan tutul Arab, Cagar Alam Sharaan, dan Resor Sharaan. Proyek tersebut diharapkan akan menarik wisatawan ke daerah tersebut. 

Selama acara peresmian proyek itu, Komisi Kerajaan untuk al-Ula mengumumkan komitmennya untuk melindungi macan tutul Arab melalui penciptaan pendanaan global untuk Macan Tutul Arab. 

Menteri Kebudayaan Saudi sekaligus Gubernur Komisi Kerajaan untuk al-Ula, Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan al-Saud, mengatakan proyek itu menjadi pendanaan konservasi terbesar bagi spesies yang terancam punah ini. 

"Area tebing yang indah di Sharaan sekarang merupakan cagar alam yang ditunjuk, menetapkan standar baru di wilayah ini untuk menyeimbangkan kembali ekosistem dan mencerminkan komitmen Arab Saudi untuk melindungi lingkungan alam al-Ula," kata Pangeran Badr, dilansir di Alarabiya, Rabu (20/2). 

Selanjutnya, ia mengatakan inisiatif Cagar Alam Sharaan mencakup pembentukan dana global untuk perlindungan dan reproduksi macan tutul Arab. 

Menurutnya, peluncuran Cagar Alam Sharaan merupakan salah satu proyek strategis utama yang berfokus pada rehabilitasi ekosistem alami wilayah tersebut. Di samping, pengenalan kembali spesies liar ke dalam cagar.  

"Ambisi kami untuk al-Ula dipimpin komitmen yang kuat untuk melestarikan dan memelihara warisan budaya dan manusia, dan bermula dari visi kerajaan tercinta kita," tambahnya.  

Sementara itu, lanskap pegunungan al-Ula akan berfungsi sebagai dasar dari Resor Sharaan. 

Menurut Pangeran Badr, resor tersebut akan dibangun dengan menggunakan arsitektur yang terinspirasi oleh alam di daerah tersebut. Resor tersebut akan dirancang oleh Jean Nouvel, arsitek asal Prancis yang merancang Museum Louvre di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement