Jumat 22 Mar 2019 13:49 WIB

Kemenag Tunggu Respons Saudi Soal Layanan Mobile Biometrik

Layanan Mobile Biometrik ini diharapkan dapat menjangkau banyak daerah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Jamaah Umrah sedang menunggu antrean rekam biometrik di salah satu cabang VFS Tasheel, Blok M, Jakarta Selatan. Jumat (25/1).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Jamaah Umrah sedang menunggu antrean rekam biometrik di salah satu cabang VFS Tasheel, Blok M, Jakarta Selatan. Jumat (25/1).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --- Kasubdit Dokumen Haji Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Nasrullah Jasam mengatakan sampai saat ini VFS Tasheel telah membuka kantor layanan di 48 titik.

Kendati demikian, menurutnya terdapat sejumlah provinsi yang masih belum terdapat kantor layanan perekaman biometrik dari VFS Tasheel. Diantaranya seperti di Papua, Bangka Belitung, Kalimantan Utara hingga Sulawesi Barat.

Baca Juga

“Kita mengusulkan menggunakan fasilitas bio mobile, memang di wilayah itu tak terlalu banyak jamaahnya, tapi kan harus tetap direkam biometrik juga karena targetnya akhir April itu semua sudah harus terekam biometrik,” kata Nasrullah kepada Republika.co.id pada Jum'at (22/3).

Kendati demikian menurut Nasrullah, Kemenag juga masih menunggu persetujuan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi terkait pengadaan fasilitas bio mobile layanan biometrik. Sebab menjadi pihak yang memberikan izin pada VFS Tasheel untuk membuka layanan perekaman biometrik di Indonesia.

 

Lebih lanjut Nasrullah mengatakan untuk perekaman biometrik saat ini tengah konsen terlebih dulu di pulau Jawa. Sebab memiliki jumlah jamaah yang akan berangkat haji terbanyak. Dari total 200.4000 jamaah haji, jelas Nasrullah hampir 70 persen atau sekitar 135.000 jamaah berasal dari pulau Jawa.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement