Kamis 27 Jun 2019 17:44 WIB

Kemenag Naikkan Standar AC Pendingin Saat Jamaah Wukuf

Kemenag belajar dari pengalaman tahun lalu yang hanya sediakan water cooler.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Jalan raya di sekitar masjid Namirah dipadati jamaah haji yang melaksanakan shalat Dhuhur, Senin (20/8), pada saat pelaksanaan ibadah wukuf.
Foto: AP/Dar Yasin
Jalan raya di sekitar masjid Namirah dipadati jamaah haji yang melaksanakan shalat Dhuhur, Senin (20/8), pada saat pelaksanaan ibadah wukuf.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama menyiapkan tenda dengan pendingin ruangan saat jamaah haji Indonesia melaksanakan wukuf. Pendingin ruangan kali ini berbeda dengan tahun lalu di mana para jamaah ketika itu masih mengeluh kepanasan.

"Kita mempersiapkan diri dan mengantisipasi terkait cuaca panas ekstrem ini. Karena waktu wukuf itu jatuhnya di musim panas, kita siapkan tenda dengan AC pendingin yang mampu betul-betul mengeluarkan udara dingin," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Kamis (27/6).

Baca Juga

Penyiapan tenda dengan pendingin ruangan yang lebih baik di musim haji tahun ini bukan tanpa alasan. Sri menjelaskan, pada musim haji tahun lalu, pendingin yang digunakan berjenis water cooler. Namun banyak jamaah yang tetap mengeluh kepanasan.

"Setelah kita evaluasi, tahun ini kita ubah, ditingkatkan pendinginnya dengan menggunakan AC yang sirion, bukan lagi menggunakan water cooler seperti tahun lalu," ungkap dia.

Sri menuturkan, hal itu merupakan upaya pemerintah dalam rangka memberi kenyaman kepada jamaah ketika melaksanakan ibadah wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah haji di Mina. Supaya, jamaah Indonesia merasa nyaman dan khusyuk melakukan ibadah haji.

Selain tenda, papar Sri, Kemenag juga menyediakan empat botol air minum saat jamaah pertama tiba di Arafah. "Ini di luar dari air yang satu paket dengan makanan. Di hotel baik di Mekkah dan Madina, jamaah juga diberikan satu liter air minum tiap hari," ujarnya.

Di luar itu, lanjut Sri, juga tersedia air zamzam. Dia mengatakan telah melakukan antisipasi agar jamaah tetap sehat dan merasa nyaman dalam melaksanakan ibadah. Jamah haji Indonesia pun harus tetap melindungi tubuhnya dari terik panas yang ekstrem selama di Arab Saudi.

"Di tahun lalu musim panas juga, ada jamaah yang berjalan kaki tanpa alas sandal. Kulit kakinya melepuh. Maka kita minta jamaah jangan sampai berjalan tanpa alas kaki," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement