Ahad 30 Jun 2019 14:00 WIB

Calhaj Diimbau Hindari Cahaya Matahari Langsung

Setiap imbauan jangan disepelekan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Matahari Terbit (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Matahari Terbit (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Haji Umrah Indonesia (SA PUHI) Syam Resfiadi menyebut cuaca ekstrem sudah biasa dialami pihak travel, baik saat umrah maupun haji. Meski demikian, bukan berarti pihak travel mengabaikan keselamatan dan kesehatan jamaah.

Pada musim panas, dehidrasi tidak dapat dihindarkan. Dalam kondisi apa pun dan di manapun, cuaca yang panas dapat mengurangi zat cair dalam tubuh. Karenanya, jamaah selalu diminta menjaga minum air putih minimal dua liter atau disesuaikan dengan kondisi usianya.

Baca Juga

Jamaah juga diminta tidak khawatir jika sering buang air kecil saat musim panas atau khawatir menjadi semakin kekurangan cairan pada tubuh. Membuang air kecil merupakan tanda jika tubuh kekurangan zat cair, apalagi jika yang keluar sedikit. Hal ini jangan sampai disepelekan oleh jamaah.

Jamaah juga diimbau menghindari terpapar cahaya matahari langsung. Hal ini untuk mengurangi ke mungkinan dehidrasi dan memperkecil terkena heat-stroke. Bisa dengan menggunakan topi atau payung dan menggunakan pakaian yang menyerap keringat. Kacamata juga dibutuhkan untuk mengurangi risiko mata kering.

"Obat-obatan yang biasa dikonsumsi karena penyakit bawaan juga harus disiapkan. Jangan sampai terlambat minum obat. Metabolisme tubuh memengaruhi alat vital tubuh," lanjut Syam.

Untuk tim kesehatan, ia menjelaskan dalam UU No 8/2019, disebutkan dalam keberangkatan umrah yang jumlah jamaahnya 90 ke atas diwajibkan menyiapkan satu dokter.

Namun, ia tidak memungkiri masih banyak biro haji dan umrah yang belum mematuhi hal tersebut. Menurut dia, masih banyak paket murah se hingga tidak bisa menutupi biaya untuk menyiapkan dokter dalam setiap pemberangkatan jamaah.

Jika tidak membawa dokter, dia mengimbau travel punya nomor atau kenalan yang bisa dihubungi jika terjadi kejadian yang tidak diingin kan. Kesulitan mengakses tim kesehatan nantinya akan berdampak buruk tidak hanya untuk jamaah, tapi juga nama baik travel itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement