Rabu 17 Jul 2019 19:43 WIB

Sepekan Jamaah di Madinah, Pelaksanaan Haji Diklaim Lancar

Belum ditemukan kendala signifikan dalam penyelenggaran haji.

Kadaker Madinah Akhmad Jauhari memberikan keterangan kepada wartawan tentang persiapan keberangkatan jamaah haji di Madinah menuju Makkah, Kamis (11/7), di Madinah. Rencananya jamaah akan mulai berangkat secara bertahap, dimulai dari tanggal 14 Juli 2019. Setiap kloter disiapkan 10 bus. Kloter yang pertama berangkat adalah kloter 1 dan 2 BTH, serta Kloter 1 SUB.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Kadaker Madinah Akhmad Jauhari memberikan keterangan kepada wartawan tentang persiapan keberangkatan jamaah haji di Madinah menuju Makkah, Kamis (11/7), di Madinah. Rencananya jamaah akan mulai berangkat secara bertahap, dimulai dari tanggal 14 Juli 2019. Setiap kloter disiapkan 10 bus. Kloter yang pertama berangkat adalah kloter 1 dan 2 BTH, serta Kloter 1 SUB.

IHRAM.CO.ID, MADINAH— Secara umum penyelengaraan Ibadah haji 2019 ini cukup baik. Hampir semua hal bisa dilaksanakan dengan baik. Namun masih ada beberapa kendala yang muncul. Khususnya persiapan menuju Makkah.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Akhmad Jauhari. kepada wartawan Media Center Haji (MCH) di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Rabu (17/7).    

Baca Juga

Kendala itu antara lain terkait imbauan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) agar jamaah bersegera untuk menyelesaikan arbain, terutama jamaah yang sudah hampir 8-9 hari di Madinah.

“Ada beberapa yang masih sibuk sendiri, dan tahu-tahu arbainnya masih kurang. Hal ini terkadang menghambat pengiriman jamaah ke Makkah,” kata dia.

Pihaknya sudah berulang kali mengimbau agar mereka mengenakan pakaian ihram di pemondokan agar saat berada di bus sudah tidak repot lagi. Sehingga saat di tempat Miqat di Bir Ali mereka sudah siap semua. “Tapi masih ada yang belum mematuhinya,” ungkapnya.

Hal ini, kata dia, membuat pergerakan jamaah dari Madinah menuju Makkah mengalami hambatan. Dan dampaknya, akan mengganggu yang lainnya. “Satu terlambat, maka bus harus menunggu. Tapi jika terlalu lama, maka akan ditinggal, dan yang bersangkutan terpaksa dikirim kemudian bersamaan dengan rombongan lain,” jelasnya.

Selain hal tersebut, masalah lainnya adalah soal dokumen. Ada sebagian dokumen jamaah yang terselip dan terlambat lapor. “Jika belum ditemukan, jamaah tidak bisa dikirim ke Makkah dan harus menunggu juga agar administrasinya diselesaikan dulu agar bisa segera berangkat ke Makkah,” kata dia.

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement