Jumat 16 Aug 2019 16:36 WIB

Wajah Baru Jamarat Mina yang Terbebas dari Sampah

Jamarat sewaktu dan sesudah pelaksanaan haji mulai tahun ini ternyata bisa bersih.

Suasana jamarat yang bersih semasa puncak haji di Mina pada musim haji 2019.
Foto: Arsyad Hidayat
Suasana jamarat yang bersih semasa puncak haji di Mina pada musim haji 2019.

Oleh: Arsyad Hidayat MA, Petugas Haji dan Kadaker (Kepala Daerah Kerja) Pelayanan jamah haji di Bandara Arab Saudi tahun 2019

Ada fenomena menarik yang kami lihat pada musim haji 2019 ini. Kami tidak melihat tumpukan sampah di jalan-jalan serta area-area yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah wukuf (Arafah) dan jumrah (Mina).

Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya selalu fenomena tumpukan sampah ini menjadi “kegelisahan & keprihatinan” kami. Di setiap sudut jalan dan area dua lokasi di atas penuh dengan tumpukan sampah layaknya selesai pelaksanaan pasar malam.

Kami juga sempat heran ketika mencoba berjalan keluar dari Kantor Urusan Haji Indonesia di King Fahd Street Syissah Makkah (tepat di depan terowongan King Fahd menuju Jamarat) pada malam ke-13 Dzulhijah, hanya untuk melihat suasana malam di sekitar area Mina.

Di situ kami mendapati jalanan begitu bersih, hening, rapi dan tidak ada penumpukan mobil-mobil/bus milik warga yang biasa kami jumpai di tahun-tahun sebelumnya. Padahal malam itu, Jamarat belum ditinggalkan sebagian besar jemaah haji karena mereka masih akan menunaikan ibadah nafar tsani pada besok harinya.

photo
Suasana jamarat yang bersih terbebas dari sampah.

Usut demi usut kami mencoba membuka situs-situs resmi “Baladiyah” yang dikelola Pemda kota Makkah. Jawabnya ada di sana ternyata. Tampaknya kini pada setiap unit pelaksana (stakeholder) haji di Arab Saudi sedang  melakukan modernisasi pelayanan.

Hal yang dilakukan dinas kebersihan Kota Makkah yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kebersihan termasuk di lokasi-lokasi tempat ibadah di Makkah, tahun ini mengembangkan sistem SWS (Smart Waste System). Dan salah satu program unggulan sistem ini adalah pembangunan ruang operasi (operation room) khusus yang bisa memantau pelayanan kebersihan secara digital. 

photo
Suasana jalanan di sekitar jamarat yang bersih.

Hal ini meliputi pergerakan seluruh logistik serta sarana prasarana kebersihan, penyelesaian tumpukan sampah, media penyampaian keluhan/kritik, penyiapan SDM yang memadai dan monitoring kebersihan nirkabel. Pun seluruh alat/media/sarana yang dikembangkan untuk pelaksanaan kebersihan sampah-sampah telah mempergunakan alat/media/sarana yang ramah lingkungan, sehingga tidak membahayakan bagi para jamaah haji.

Bagi saya sebenarnya tulisan lebih khusus untuk menanggapi adanya tulisan dari seorang sahabat, "Usul Sampah Hajian Bagi Menag Baru". Kami melihat  usulan ini tidak begitu relevan. Karena gambar-gambar yang ada sebagaimana dilampirkan pada tulisannya tersebut--tentang sampah di Jamarat--relatif kami tidak jumpai di lapangan pada musim haji kali ini.

Namun demikian, kami setuju jika jamaah diberikan kesadaran hidup sehat dan bersih dengan menjaga lingkungannya pada saat pelaksanaan ibadah haji. Bukankan hadis mengatakan, “Kebersihan itu bagian dari keimanan”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement