Selasa 27 Aug 2019 04:53 WIB

Wisata Jabal Nur tak Sekadar Ziarah, ini 2 Pesan di Dalamnya

Wisaa Jatal Nu banyak dilakukan jamaah haji dan umrah.

Jamaah haji menuruni Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara  berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.
Foto: Amr Nabil/AP
Jamaah haji menuruni Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Wisata ziarah ke Jabal Nur di Makkah yang terdapat Gua Hira di puncaknya dianggap mempunyai hikmah yang tinggi dan sarat makna.

Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Oman Fathurrahman, di Jabal Nur, Makkah, Senin (27/8), mengatakan dalam sejarahnya Rasul menerima wahyu pertamanya di Gua Hira.

Baca Juga

“Jadi sekarang ini kita sedang berada di puncak Jabal Nur. Dimana ada Gua Hira. Dalam sejarahnya Rasulullah menerima wahyu pertama di Gua Hira. Setelah sebelumnya melakukan kontemplasi beberapa kali untuk mendapatkan pencerahan. Saya kira hikmah napak tilas ke puncak gunung yang cukup tinggi,” jelasnya.

Jabal Nur dalam setiap saat menjadi destinasi wisata ziarah bagi jamaah termasuk jamaah Indonesia baik saat musim haji maupun umrah sepanjang tahun.

Oman mencatat setidaknya ada dua hikmah dan makna yang bisa didapat dengan berziarah ke Jabal Nur yakni pertama pelajaran spriritual.

“Untuk mendapatkan ketenangan dan pencerahan dan memberikan salam damai kepada orang lain itu membutuhkan satu kesucian diri, kesucian hati, dan perjuangan. Pada masa Rasululllah tentu lebih berat medannya naik ke tempat ini,” tambahnya.

Untuk mencapai puncak Jabal Nur memang diperlukan perjuangan yang relatif berat karena medan yang terjal dan menanjak meskipun telah dibangun anak tangga namun tetap diperlukan fisik yang prima untuk bisa sampai di puncaknya.

Setidaknya perlu waktu hampir dua jam dari kaki Jabal Nur hingga bisa sampai ke puncaknya. “Jadi ada kontemplasi membersihkan diri,” kata dia. 

photo
Peziarah bermunajat di Gua Hira, Jabal Nur (Bukit Cahaya), Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu (4/5/2019) dini hari.

Pesan kedua, menurut Oman, adalah pesan kemanusiaan juga. Bagaimana Rasulullah dari puncak Jabal Nur melihat ke bawah itu kota Makkah. Masyarakat bisa membayangkan Rasulullah melihat masyarakatnya di Makkah. Waktu itu digambarkan masyarkat jahiliyah dan perlu mendapatkan pencerahan. “Rasulullah memiliki misi mencerahkan dengan ajaran wahyu yang diterimanya,” jelasnya.

Dia juga menekankan peran besar istri Rasul yakni Siti Khadijah yang mendukung penyebaran ajaran Islam yang damai.

“Jamaah haji setelah melakukan puncak haji di Armuzna, sebagian di antara mereka menyengajakan ziarah ke tempat ini. Semoga bisa meneladani pelajaran spiritual dan kemanusiaan yang dialami Rasulullah,” sebut Oman.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement