Selasa 08 Oct 2019 18:54 WIB

Lampung Persiapkan Penerbangan Perdana Umrah Langsung Jeddah

Penerbangan perdana diagendakan 30 Oktober.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nashih Nashrullah
Bandara Radin Inten Lampung
Foto: dok Radin Inten
Bandara Radin Inten Lampung

IHRAM.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mempersiapkan penerbangan internasional (embarkasi) perdana jamaah umrah dari Bandara Radin Inten II Branti langsung menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Penerbangan perdana tersebut dijadwalkan pada 30 Oktober mendatang. 

Selama ini pelayanan jamaah umrah dan haji harus transit di Bandara Soekarno–Hatta, Cengkareng. 

Baca Juga

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi  memimpin rapat koordinasi di Kantor Pemprov Lampung, Selasa (8/10). Penerbangan umrah perdana langsung ke Jeddah, sebagai awal dari perwujudan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional pada  2020. 

"Tidak ada alasan Lampung tidak menjadi bandara internasional, mengingat Lampung sebagai Provinsi terbesar kedua di Sumatra dalam jumlah penduduknya,” kata dia.  

Untuk mewujudkan jamaah umrah langsung dan bandara internasional tersebut, Arinal menyebutkan hal tersebut membutuhkan koordinasi dan sinergitas, serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya pada tahun ini. 

Dia menekankan pentingnya persiapan harus dilakukan dengan baik dan matang sehingga hasilnya dapat memuaskan jamaah umrah. Selain itu, dalam pelaksanaan umrah langsung tersebut juga harus disediakan pembimbing dan dokter kesehatannya. “Dengan demikian mempermudah jamaah umrah dalam beribadah," jelas mantan Sekdaprov Lampung itu.

Dia mengingatkan agar pelaksanaan keberangkatan jamaah umrah dari Lampung langsung ke Jeddah, harus disampaikan kepada masyarakat Lampung. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tahu bahwa Lampung tersedia penerbangan untuk umrah dari Lampung ke Jeddah langsung tanpa transit lagi di Bandara Soekarno–Hatta, sehingga peluang efisiensi dan efektivitasnya dapat diperoleh.

"Penerbangan umrah langsung ini sebagai langkah awal untuk mempercepat (Bandara Radin Inten II) Bandara Internasional tahun 2020. Selain itu, pelaksanaan umrah langsung ini juga akan mengefisiensikan waktu dan mengurangi dana pengeluaran," jelasnya.

Terkait jumlah jamaah umrah, Pemprov Lampung masih melakukan inventarisasi, karena jamaah ada yang dikoordinir oleh pemerintah daerah, dan ada yang dikoordinisasikan  pihak perusahaan perjalanan.

Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Lampung, Suhaili, mengapresiasi upaya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk menyegerakan pelaksanaan umrah langsung dari Lampung ke Jeddah tahun ini. Tentunya ini tidak mudah seperti membalikkan tangan, karena ada beberapa hal yang harus dipersiapakan. 

"Belajar dalam pelaksanaan inadah haji kemarin, semua unsur terkait seperti dari pihak Imigrasi, Bea dan Cukai, Dinas Kesehatan sudah tidak ada masalah. Saya yakin kawan-kawan yang terlibat itu semuanya siap. Selain itu, yang menjadi hal utama adalah para jamaah yang akan berangkat," ujar Suhaili.

Kadis Perhubungan Lampung, Bambang, mengatakan maskapai penerbangan yang melaksanakan program umrah dari Lampung ke Jeddah ini yakni Garuda Indonesia Airways dan Citilink. "Citilink juga sudah menyiapkan beberapa kloter untuk pelaksanan umrah ini. Tentunya pelaksanaan umrah langsung ini akan mengurangi biaya transport dan efisiensi waktu," jelasnya.

Ketua Fungsional Bandara Raden Intan II Lampung Bambang menjelaskan, Bandara Radin Inten II siap melaksanakan keberangkatan dan penerbagnan internasional jamaah umrah dari Lampung langsung ke Jeddah dengan pesawat boing A330. "Kami juga sudah siap terkait penambahan sarana prasarana fasilitas bagi para jamaah, termasuk ruang tunggunya," jelasnya.

Senior Manager Charter & International Flight Citilink, Agung Hartono, mengatakan, pihaknya sangat mendukung penerbangan umrah langsung dari Lampung ke Jeddah. Penerbangan itu, lanjut Agung Hartono akan menggunakan Airbus A320 Tipe Neo, dengan biaya sekitar Rp. 12,9 juta.  

Penerbangan ini akan dilaksanakan setiap hari Rabu, berangkat sekira pukul 7.00 – 9.00, dan tiba di Jeddah pada waktu maghrib. Kemudian kembali ke Tanah Aair pada besoknya dan tiba di Lampung pada pukul 10.00 – 12.00. n Mursalin Yasland

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement