Selasa 12 Nov 2019 06:13 WIB

Sejak Musim Haji Berakhir, Saudi Rilis Satu Juta Visa Umrah

Jumlah terbesar jamaah umrah berasal dari Pakistan, lalu Indonesia dan India.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan jamaah melaksanakan sai antara Bukti Shafa dan Marwah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Ribuan jamaah melaksanakan sai antara Bukti Shafa dan Marwah.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengeluarkan 1.050.665 visa umrah setelah musim haji berakhir. Visa tersebut tercatat dirilis hingga 9 November 2019 (12 Rabiul Awwal) selama musim umrah.

Dari jumlah visa umrah tersebut, pemerintah Saudi mengumumkan, Senin (11/11), total jumlah jamaah umrah yang telah tiba di Kerajaan mencapai 838.464. Sementara jumlah jamaah yang saat ini ada di Kerajaan adalah 298.002.

Baca Juga

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (12/11), dalam laporan statistik tersebut, pemerintah Saudi mengatakan mayoritas jamaah, yakni 806.251, datang ke Saudi melalui bandara. Sementara jamaah yang datang melalui darat mencapai 32.210, dan hanya ada tiga jamaah yang datang melalui pelabuhan laut.

Laporan itu juga menunjukkan total 540.462 jamaah telah meninggalkan Kerajaan setelah melaksanakan ibadah umrah. Selama musim umrah terakhir, lebih dari tujuh juta jamaah dari luar Saudi melakukan umrah sejak dimulai pada akhir Oktober 2018. Jumlah terbesar jamaah umrah berasal dari Pakistan, lalu diikuti oleh Indonesia dan India. Musim Umrah baru dimulai pada Agustus tahun ini.

Kementerian Haji dan Umrah Saudi baru-baru ini membuat amandemen peraturan untuk perusahaan umrah. Peraturan tersebut memungkinkan perpanjangan program umrah dan paket layanan pembelian melalui portal reservasi pusat bernama 'Maqam'. Portal Maqam adalah platform daring di mana umat Islam dari seluruh dunia dapat mengajukan permohonan paket umrah secara digital.

Di sini, calon jamaah dapat membandingkan harga penyedia layanan dari beragam penyedia jasa, memeriksa status penerbangan dan pemesanan, serta membuat visa elektronik tanpa perlu datang langsung ke misi diplomatik. Di bawah sistem tersebut, jamaah haji dan pengunjung tanah suci serta para penyedia layanan, hotel dan perusahaan angkutan dapat melakukan kontrak langsung melalui platform perjalanan global.

Portal ini juga memungkinkan penerbitan visa elektronik tanpa perlu dokumen. Hal ini dilakukan dalam koordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Luar Negeri dan Pusat Informasi Nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement