Kamis 05 Dec 2019 17:33 WIB

Tujuh PPIU Inisiasi Gerakan 'Save Their Umrah'

Gerakan ini bertujuan mencari solusi terhadap korban penipuan umrah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Gerakan Save The Umrah.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Gerakan Save The Umrah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tujuh penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) membentuk gerakan kemanusiaan "Save Their Umrah".Gerakan ini merupakan respons terhadap korban penipuan First Travel.

"Saya berkeyakinin masyarakat karena kami sering mengalami banyak tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai niat suci, niat ikhlas ingin juga memberangkatkat," kata Ketua Pembina Gerakan Save Their Umra, Fuad Hasan Mansyur, kepada wartawan, Kamis (5/12).

Baca Juga

Saat ini, ungkap Fuad, banyak individu seperti kepala daerah dan perusahaan-perusahaan ingin membangkatkan karyawannya umrah. Karenanya, gerakan ini ingin mengajak para donatur untuk memberangkatkan para korban First Travel.

"Di sinilah saya mengajak seluruh komponen memikirkan, mencarikan solusi untuk bisa memberangkatkan jamaah korban First Travel," katanya.

Fuad mengaku, dari tujuh inisiator "Save Their Umra" ini, mungkin hanya bisa memberangkatkan dengan jumlah yang sangat terbatas. Akan, tetapi jika semua komponen masyarakat ikut terlibat akan banyak jamaah korban First Travel bisa diberangkatkan.

"Insyaallah penderitaan yang dialami oleh korban-korban travel yang tidak bertanggung jawab yang sekarang sudah ada kepastian hukumnya ini dapat selesaikan," katanya.

Jadi maksud dari pengurus mengajak semua komponen masyarakat ikut berpartisipasi itu adalah agar masalah korban cepat selesai. Karena kasusnya sudah hampir empat tahun berjalan jamaah masih mencari keadilan.

"Itulah tujuan kami kenapa harus melibatkan seluruh komponen masyarakat," katanya.

Fuad mengatakan, untuk memulai gerakannya ini, pengurus gerakan "Save Their Umra" akan terus menggelar rapat dan menjadwalkan pertemuan dengan pihak-pihak terkait terutama Kementerian Agama sebagai pihak yang memberi izin dari First Travel.

Menurutnya, pertemuan internal antar pengurus gerakan dan juga pertemuan dengan pemerintah penting dilakukan untuk mendapat data dan informasi. Karena, sampai saat ini pengurus belum mengetahui terkait jumlah dan kerugian jamaah masing-masing jamaah yang sebenarnya.

"Maka dari itu kami juga akan menghubungi First Travelnya meminta data semua dan dari pemerintah pun kami akan minta apa benar dari pengadilanpun ingim tahu siapa ini korban," katanya.

Karena kata dia, tidak mungkin sekretariat pengurus gerakan save their umrah menamung data yang tidak valid. Untuk mendapat data yang sebenarnya itu harus ditemui semua pihak yang berkaitan dengan First Travel.

"Baik dengan kejaksaan, kepolisian maupun pihak-pihak lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement