REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka mengatakan, dalam menyikapi persoalan penyakit Covid19, harus lebih teliti dan tepat sasaran. Pasalnya, belum ada vaksin yang efektif untuk penyakit ini. Pengobatannya pun masih dalam tahapan penelitian.
"Walaupun penyakit ini self limiting diseases (dapat sembuh sendiri), tetapi jamaah haji kebanyakan memiliki umur yang lanjut. Sehingga, mereka merupakan kelompok risti terhadap penyakit ini," ujarnya.
Dikatakan Eka, Puskes Haji selalu memotivasi jamaah agar dapat meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Saat ini, kata dia, pembinaan dan pemeriksaan kesehatan jamaah haji tetap berjalan seperti biasanya untuk antisipasi penyakit akibat virus corona.
Selama ini pusat kesehatan haji telah melakukan penguatan pembinaan atau pembimbingan kesehatan jamaah haji, sesuai dengan Juknis yang ada. Yaitu jamaah haji dianjurkan melakukan senam dan jalan kaki untuk meningkatkan kebugaran.
Terkait dengan tes corona sebelum keberangkatan jamaah haji, Eka menyatakan, prosedur tersebut disesuaikan dengan sistem kesehatan yang ada.
"Sudah ada sistem kesehatan dalam penanggulangan Covid19. Jamaah haji sebagai warga negara masuk dalam sistem tersebut dan juknis serta tata kelolanya berada pada koordinasi Dirjen P2P," ucap dia.