REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ritual ibadah haji 2020, sudah semakin dekat. Proses pelunasan BPIH pun segera dilakukan. Begitu juga dengan segala persiapan jamaah yang akan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah.
Bagi sebagian calon jamaah haji, mungkin sudah memahami tahapan-tahapan dari ritual ibahah haji tersebut. Namun, mungkin juga masih banyak yang belum memahaminya.
Firman Arifandi dalam bukunya. "Prihal Penting Haji yang Sering Ditanyakan" menuliskan urutan lengkap ritual jamaah Indonesia. Ada dua opsi yang diberikan, yakni:
Opsi Pertama jika diurutkan maka skema pekerjaan haji sejak kedatangan hingga tuntas bagi jamaah haji Indonesia adalah berikut:
1. Menuju mekah, Niat untuk Ihram umroh start miqat (yalamlam, jedah, atau Bir Ali bagi yang landing di Madinah terlebih dahulu).
2. Tiba di Mekah, melakukan umroh. Selesai tahalul bisa ganti baju biasa tanpa ihram. Menunggu hari-hari rukun haji bisa nyantai.
3. Masuk tanggal 8 Dzulhjjah boleh berangkat mengambil sunnah tarwiyah di Mina, tergantung kebijakan rombongan.
4. Tanggal 9 subuh bergerak menuju arafah, sudah berihram dan niat haji. Shalat dzuhur dan ashar dijamak. Mendengarkan khutbah. Melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib tiba.
5. Setelah Maghrib sudah boleh mulai bergerak ke Muzdalifah untuk mabit sejenak mengambil batu secukupnya tidak perlu banyak-banyak.
6. Tengah malam sudah boleh bergerak ke Mina, kemudian pagi tanggal 10 bergerak melempar jumrah aqabah 7 kali lemparan. Selanjutnya bisa bergerak kembali ke Mekah untuk thawaf ifadah, sa’i dan tahalul lalu ganti pakaian biasa.
7. Kembali ke Mina untuk lempar jumrah ula dan wustha di tanggal 11 dan 12. Kondisi sudah berpakaian bebas bagi yang sudah tahallul.
8. Bagi yang mengambil nafar awwal, maka setelah ashar 12 dzulqa’dah harus sudah keluar dari Mina. Jika sampai maghrib masih di mina maka harus menyelesaikan nafar tsani dengan menginap semalam lagi dan melengkapi jumrahnya di hari ke 13.
Sedangkan opsi kedua yang biasa dilakukan jamaah haji Indonesia agar tidak teralu lama menggunakan kain ihram, bisa mandi, pakai pakaian biasa, cukur kumis, dan lain-lainnya adalah ketika bergerak dari arafah ke muzdalifah setelah maghrib, mabit sebentar sembari mengumpulkan kerikil secukupnya, mereka langsung merapat ke mekah untuk langsung thawaf ifadah, sa’i, dan tahalul.
Lalu pulang ke hotel untuk mandi segar dan ganti pakaian bebas. Baru kemudian bergerak ke Mina untuk jumrah sejak 10 hingga 12 dzulhijjah bagi yang nafar awal, dan hingga 13 dzulhijjah bagi yang melengkapi nafar tsani. Hal ini biasanya sering dilakukan oleh jamaah haji plus yang jumlah anggotanya sedikit karena mudah untuk dikoordinasikan.