Kamis 02 Apr 2020 13:01 WIB
umrah

Nikmatnya Berangkat Umroh Sekeluarga Dari Prancis

Nikmatnya berangkat umrah sekeluarga dari Prancis.

Dini Kusmana Massabuau ketika umrah sekeluarga dari Prancis.
Foto:

Pada awalnya, saya dan suami berniat untuk pergi berdua saja. Tapi sulung, bertanya mengapa dia tidak bisa ikut. Betapa inginnya dia melihat rumah Allah. Saya dan suami jadi pandang-padangan. Hitung menghitung bisalah. Lalu bungsu bertanya, “dan aku sama siapa saat kalian pergi nanti?”. “Kalian selalu pergi ajak Aa (panggilan kakak bahasa sunda) tapi saya selalu kalian tinggal”. Jadilah kami sedih, kembali lihat budget. Aamiin, semoga cukup berempat, kalaupun tidak, tabungan masih mencukupilah.

 

Dan saya mulai mencari bagaimana pergi umroh itu? Dari mulai sistim backpacker, travel agent dan cara lainnya.  Banyak orang yang kami hubungi sebagai bahan masukan. Dari mulai sesama jurnalis kontributor di luar negeri, kerabat yang pernah pergi umroh dan haji.

 

Ada yang menganjurkan pergi dengan cara bebas. Yaitu tiket, visa, vaksin, hotel di tempat diurus sendiri. Nanti untuk di sana, kita mengambil pemandu yang bertempat tinggal di Madinah dan Mekah. 

 

Cara kedua, yaitu, pesawat kita yang beli sendiri begitu juga dengan visa. Selebihnya hotel dan transport serta konsumsi diatur oleh pemandu di sana, nah ini biasanya orang indonesia yang bekerja di Jedah.

 

Cara satu dan dua akhirnya tak bisa kami jalani, kenapa?

 

Setelah kami lihat biaya perjalanan sendiri jauh lebih mahal. Harga tiket pesawat per-orang lumayan jatuhnya.  Lalu penghambat yang sudah pasti adalah masalah visa. Saat kami kontak agen perjalanan untuk visa atau agen yang mengurus khusus visa, mereka menyatakan tidak menerima pembuatan visa untuk umroh. Mereka bisa membuatkan visa ke Arab Saudi untuk kunjungan keluarga atau dinas. Arab Saudi tidak mengeluarkan visa turis.

 

Nah, jadilah kami mulai cari agen yang bisa memberikan hanya visa. Rupanya travel agent umroh dan haji semua sama, melayani sistim paket umroh tidak bisa hanya visa. Saat itu kami masih penasaran, jadilah kami menanyakan jika membuat visa kunjungan bagaimana? Rupanya harus ada surat dari pihak pengundang dan harga visanya ratusan euros!

 

Padahal rencana awal adalah, tiket kami beli sendiri, dan di sana kami menyerahkan kepada pembimbing sekaligus yang mengurus akomodasi kami. Mahal memang jatuhnya, karena dijamin makanan dari pagi hingga malam juga transport. Dan pembimbing dalam bahasa indonesia. Tapi karena terbentur oleh masalah visa, dan mereka tidak bisa mengeluarkan surat undangan untuk kami jadilah, mereka menyarankan agar kami memakai agen umroh.

 

Agen umroh ternyata banyak di Perancis, siapa yang sangka. Ada yang berbasis di Paris, Marseille, Lyon, Toulouse bahkan di kota sayapun ada, Montpellier. Saya mencoba dengan cara telepon. Kalau soal ini rasanya memang rasa ikut main ya dalam kepercayaan. Entah berapa travel umroh yang saya telepon, semua memberikan harapan baik. Tapi rata-rata meminta langsung membayar. Ini yang membuat saya sedikit khawatir.

 

Saya lalu ingat teman saya di Paris, dengan grup pengajian Parisnya pernah pergi umroh dengan travel. Jadilah saya mengontak kawan saya itu, Ida Digon. Dia langsung memberikan nama agennya. Saya mencoba menghubungi agen tersebut, kontak telepon sudah membuat saya sedikit tenang, karena tidak ada bicara masalah harus langsung bayar karena sebentar lagi penuh.

 

Sistim umroh dengan travel biasanya per-paket dan per-orang juga diadakan saat liburan sekolah. Namun ada juga yang menawarkan umroh pribadi di luar paket.

 

Memang sudah diatur, November saya dan suami harus ke Paris untuk pekerjaan kami berdua. Kesempatan ini kami pakai sekaligus untuk melihat secara langsung travelnya. Walaupun mereka telah menyatakan semua bisa diatur via korespondensi. Tapi berhubung ini pengalaman pertama pergi umroh dengan suami dan kedua anak kami rasanya lebih afdol jika melihat langsung di mana travelnya.

 

Travel yang diberikan kepada kami namanya adalah El Moslim. Di bawah akan saya berikan alamat linknya. Orang yang menerima kami sangat ramah. Suami saya agak sensitif soal tata bahasa dan cara orang bertutur, pria yang menerima kami begitu sopan dan menerangkan dengan sabar semua pertanyaan kami hingga kami menjadi yakin.

 

Setelah semua pertanyaan terjawab, suami bertanya lalu bagaimana apakah saya membayar penuh sekarang atau uang muka dulu? berapa persen yang harus keluarkan?

 

Dengan santai ia menjawab, “comme vous-voulez” (terserah anda) .

 

Jawaban ini membuat kita kaget, karena agen lainnya meminta sekian persen dan harus secepatnya. Sementara ia, dengan senyum seolah sudah mempercayai kita. Saat itu biaya umroh per orang adalah sekitar 1290 euros. Dan itu termasuk paket confort, dalam arti hotel bintang empat dan lima lengkap dengan sarapan. Akomodasi telah ditanggung dari mulai kedatangan hingga kepulangan juga visa! Pembimbing juga sudah termasuk. Lamanya Umroh adalah dua minggu sudah termasuk dengan perjalanan.

      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement