Senin 06 Apr 2020 22:26 WIB

Haji Wada dan Pesan Terakhir Rasulullah (Bagian 2)

Rosulullah kemudian tiba di Namirah dan mendapatkan kemahnya telah didirikan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Haji Wada dan Pesan Terakhir Rasulullah. Foto: Masjidil Haram tempo dulu.
Foto: Gahetna.nl
Haji Wada dan Pesan Terakhir Rasulullah. Foto: Masjidil Haram tempo dulu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada tanggal 8 dzulhijjah yaitu hari tarwiyah, Rasulullah menuju Mina. Rasulullah di Mina untuk melaksanakan sholat dzuhur hingga fajar. Setelah sholat fajar dan menunggu hingga terbit matahari, barulah Rasulullah berangkat menuju Arafah.

Rosulullah kemudian tiba di Namirah dan mendapatkan kemahnya telah didirikan, maka beliau singgah di sana. Setelah matahari tergelincir barulah dia menaiki ontanya Quswa untuk berangkat hingga lembah Wadi'. Di sana telah berkumpul sekitar 144 ribu manusia dan Rasulullah menyampaikan khutbahnya : "Wahai manusia, dengarlah ucapanku, Karena sesungguhnya mungkin aku tidak akan menjumpai kalian lagi setelah tahun ini di tempat wukuf ini selamanya."

Baca Juga

Sesungguhnya darah dan harta kalian suci, sebagaimana sucinya hari ini, bulan ini dan negeri ini. Ketahuilah semua perkara-perkara jahiliah telah tidak berlaku. Darah pertama yang aku batalkan adalah darah Rabi'ah bin al-Harits yang dahulu disusui di Bani Sa'ad lalu dibunuh oleh Hudzail. Riba jahiliah juga telah tidak berlaku, dan riba pertama yang aku batalkan adalah ribanya Abbas bin Abdul-Muththalib, sesungguhnya semuanya tidak lagi berlaku. 

Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan wanita, karena kalian mengambil mereka dengan amanah Allah, kalian halalkan kehormatan mereka dengan kalimat Allah. Untuk itu, hak kalian adalah bahwa isteri-isteri kalian tidak boleh menghamparkan alasnya kepada orang yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan hal itu, pukulah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Sedang hak mereka yang merupakan kewajiban kalian adalah diberi nafkah dan sandang yang layak. 

Aku tinggalkan untuk kalian sesuatu yang tidak akan membuat kalian tersesat jika berpegang teguh padanya, yaitu Kitabullah.

Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku, tidak ada umat setelah kalian. Maka sembahlah Rabb kalian, shalatlah lima waktu, berpuasalah dibulan kalian (ramadhan), tunaikanlah zakat harta kalian yang akan mensucikan diri kalian, tunaikanlah haji ke Baitullah, ta'atilah pemimpin kalian, kalian akan masuk syurga Tuhan Rabb kalian. 

Kalian bertanya tentang aku, apa yang akan kalian katakan? Mereka menjawab : "Kami bersaksi bahwa engkau telah menunaikan (amanah) dan memberi nasihat".

Lalu Rasulullah berkata seraya mengangkat telunjuknya ke langit kemudian mengarahkannya ke arah manusia seraya berkata: "Ya Allah saksikanlah." Yang diucapkan Rasulullah sebanyak tiga kali.

Sahabat Rasulullah, Rabi’ah bin Umayya bin Khalaf mengulang kalimat demi kalimat pesan Rasulullah. Setelah selasai khutbah, turunlah Firman Allah Ta'ala :

"Pada Hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. al-Maidah : 3).

Umar bin Khattab yang mendengar ayat tersebut menangis. Ketika. Ditanya mengapa dia menangis, beliau menjawab: “Sesungguhnya sesuatu yang telah sempurna, berikutnya akan berkurang."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement