REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH— Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengawasi 172 jamaah umroh Irak yang kembali ke negaranya, pascatersendat untuk pulang sebelumnya.
Sebanyak 140 jamaah dari Erbil dan 32 dari Baghdad, bertolak pada Senin (13/4) dari Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.
Dilansir dari Saudigazzete, Selasa (14/4) pihak kementerian tersebut bekerja sama dengan Otoritas kesehatan terkait untuk selalu memantau kesehatan para peziarah. Utamanya, ketika periode isolasi medis berjalan.
Terkait hasil pemeriksaan, menurut Saudi Press Agency, laboratorium menunjukkan bahwa mereka aman dari Covid-19.
Berdasarkan informasi, selama di Makkah dan Jeddah, kementerian juga disebut menyediakan akomodasi, hotel, makanan, transportasi, dan semua kebutuhan jamaah. Di mana pelayanan yang difasilitasi Saudi itu, berlangsung sejak umroh hingga keberangkatan ke negaranya terlaksana dengan aman.
Sebelumnya, sebanyak 58 jamaah Indonesia yang sempat tertahan di wilayah Saudi juga sempat dipulangkan oleh pesawat yang disediakan Saudi.
Namun demikian, berdasarkan informasi, ada tumpangan lebih WNI, selain dari jamaah umroh periode terakhir di pesawat Saudia Airlines itu.
Para penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (10/4) dini hari lalu itu, disebut langsung menjalani protokol di Bandara. Utamanya, langkah health alert card.
Menurut informasi, pemberlakuan tersebut juga disusul dengan screening dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Di mana, pemeriksaan yang dimaksud, mencakup pemeriksaan thermal suhu badan berulang kali dengan menggunakan thermal screening.
Dalam hal tersebut, jika nyatanya pemeriksaan selesai dan dinyatakan sehat, maka jamaah akan diberikan status clear screening. Sementara jika ada gejala paparan Covid-19, maka dirujuk langsung ke RS yang menanganinya.