REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kembali mengawasi kepulangan para Jemaah umrah yang sempat tertahan di Saudi karena kebijakan dalam negeri. Khusus Rabu (15/4), pemerintah Saudi mengawal kepulangan 163 jamaah dari Pakistan dan 34 dari Bangladesh.
Dilansir dari Arabnews, Kamis (16/4) kepulangan itu dilakukan para Jemaah dari Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah ke Lahore dan Dhaka pada Rabu kemarin. Untuk mendukung kepulangan tersebut, otoritas terkait yang dipimpin oleh kementerian tersebut tetap menggunakan standar kesehatan dan keselamatan menyoal Covid-19.
Lebih lanjut, para Jemaah yang dipulangkan itu juga telah diperiksa kemungkinan terpapar Covid-19. Di mana, hasil tes seluruh Jemaah dinyatakan negatif.
Dilaporkan juga, selama masa isolasi medis, mereka disebutkan mendapat perawatan dan jamuan yang baik dari kementerian. Terlebih, ketika akomodasi peziarah dilakukan di Makkah dan Jeddah.
Pihak kementerian juga disebut memberikan makanan hingga layanan transportasi ketika menuju keberangkatan ke negara masing-masing.
Kepulangan 197 jemaah tersebut menyusul beberapa gelombang kepulangan sebelumnya, utamanya, Jamaah Irak dan Indonesia yang telah lebih dulu dipulangkan.
Pada Senin (13/4) pihak kementerian juga dilaporkan telah memulangkan 172 jemaah Irak dari Bandara King internasional King Abdulaziz di Jeddah. Jumlah tersebut terdiri dari 140 orang menuju Erbil dan 32 lainnya menuju Baghdad.
Bahkan, pada Jumat (10/4) lalu, pihak pemerintah Saudi juga telah memulangkan 58 jemaah dan WNI lainnya setelah berdiplomasi dengan KBRI di Saudi. Setiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pra jemaah yang menggunakan pesawat Saudia Airlines itu langsung diberikan protocol di Bandara. Utamanya, langkah health alert card.
Menurut informasi, pemberlakuan tersebut juga disusul dengan screening dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta. Di mana, pemeriksaan yang dimaksud, mencakup pemeriksaan thermal suhu badan berulang kali dengan menggunakan thermal screening.