REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Al Thagafi membenarkan informasi terkait pembukaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (Haramaian) yang diungkapkan Kepala Presidensi Dua Masjid Suci, Syekh Abdurrahman Al Sudais. Menurut Sudais, dua Masjid suci akan dibuka dalam waktu dekat.
“Betul informasi itu. Insya Allah dalam waktu dekat kedua masjid suci itu akan dibuka kembali,” kata Al Thagafi saat ditemui Republika.co.id, di Kantor Atase Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (1/5).
Dia menjelaskan bahwa apabila Masjidil Haram dan Nabawi dibuka kembali maka dipastikan Pemerintah Arab Saudi akan menggunakan prosedur yang sangat ketat terhadap pengunjung yang masuk untuk beribadah.
Adapun para pengunjung ataupun jamaah nantinya yang diizinkan masuk hanya mereka yang telah dipastikan terbebas dari virus corona jenis baru (Covid-19).
Terkait dengan waktu pasti dibukanya kembali Masjid Haramain bagi jamaah, pihaknya belum dapat memastikan lebih lanjut.
Yang pasti, kata dia, apabila proses tahap demi tahap yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi telah rampung, maka pengumuman dibukanya kembali Masjid Haramain akan disampaikan.
“Kita akan sama-sama menunggu dalam waktu dekat Masjidil Haram dan Nabawi dibuka kembali. (Jika waktunya tiba) maka informasi ini akan kami sebarkan kepada seluruh jamaah di dunia,” ujar dia.
Sebelumnya Kepala Presidensi Umum Arab Saudi untuk Urusan Dua Masjid Suci, Abdurrahman Al Sudais, pada Rabu (29/4), mengatakan kedua Masjid suci itu akan dibuka dalam waktu dekat, tanpa menjelaskan waktu secara pasti.
"Akan datang hari-hari ketika kesedihan akan diusir dari umat Islam dan kami kembali ke Dua Masjid Suci untuk Tawaf (mengelilingi Kabah Suci), Sa'i (ritual mempercepat di antara bukit-bukit Safa dan Marwa) dan berdoa di Al-Rawdah Al-Sharifa dan menyapa Nabi Muhammad SAW," kata Al-Sudais dalam sebuah video yang diposting di media sosial, dikutip di Middle East Monitor, Kamis (30/4).
Dia menegaskan jika kehidupan normal akan segera kembali. Pun menekankan bahwa Riyadh ingin menciptakan lingkungan yang kuat dan sehat.
Pejabat Saudi meminta umat Islam untuk tidak terburu-buru menghapus aturan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah. Kebijakan itu diambil sebagai bagian dari tindakan pencegahan untuk membendung penyebaran virus Covid-19.