REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi akan mengizinkan masjid-masjid dibuka kembali untuk menggelar shalat Jumat. Televisi pemerintah melaporkan, hal itu dilakukan seiring dengan keputusan Kerajaan Saudi melonggarkan penerapan lockdown di negara itu.
Melalui Twitter, TV pemerintah itu mengutip Kementerian Urusan Islam, yang menyatakan masjid-masjid akan diizinkan dibuka 20 menit sebelum shalat Jumat dan harus ditutup 20 menit setelah selesai shalat. Otoritas Saudi mengatakan pembatasan pergerakan di negara itu akan dicabut dalam tiga tahap, Senin (25/5).
Puncaknya saat jam malam berakhir mulai 21 Juni mendatang, dengan pengecualian kota suci Makkah. Sementara itu, sholat juga akan diizinkan dilakukan di semua masjid di luar Mekkah mulai 31 Mei 2020. Hal itu diungkapkan oleh kementerian dalam negeri dalam serangkaian langkah yang diumumkan di media pemerintah.
Dilansir di Aljazirah, Rabu (27/5), fase pertama pencabutan pembatasan di Saudi dimulai pada Kamis (28/5), di mana jam malam selama 24 jam dikurangi menjadi 15 jam dari pukul 15.00 hingga pukul 06.00 di seluruh negeri. Sementara itu, pergerakan bebas antar wilayah dan beberapa kegiatan bisnis, termasuk mal, akan diizinkan beroperasi.
Arab Saudi telah memberlakukan jam malam 24 jam di sebagian besar kota, namun kemudian melonggarkannya untuk awal bulan puasa Ramadhan. Jam malam 24 jam diberlakukan kembali selama liburan lima hari Idul Fitri, yang dimulai pada Ahad (24/5) lalu.
Selanjutnya dimulai dari 30 Mei 2020, pergerakan bebas akan diizinkan antara pukul 06.00 dan pukul 20.00. Selain itu, penerbangan domestik akan diizinkan untuk beroperasi, namun masih ada larangan penerbangan internasional.
Tidak hanya itu, pegawai sektor publik dan swasta akan diizinkan kembali bekerja di kantor. Sedangkan pemerintah setempat masih akan melarang pertemuan sosial lebih dari 50 orang, termasuk pernikahan dan acara pemakaman.
Menghadapi era pembukaan lockdown nanti, masyarakat setempat masih tetap diimbau mengenakan masker wajah di tempat umum dan selalu menjaga kebersihan serta menjaga jarak setelah 21 Juni 2020. Namun demikian, Mekkah masih akan tetap satu fase di belakang wilayah lain di negara itu. Di Mekkah, jam malam disesuaikan hingga pukul 15.00 hingga 20 Juni 2020, dan kemudian direvisi hingga pukul 20.00.
Sementara penyelenggaran haji dan umroh disebutkan masih tetap ditiadakan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sejauh ini, Arab Saudi telah melaporkan jumlah kasus virus corona terbanyak di Teluk. Saudi mencatat sebanyak 74.795 kasus Covid-19 dengan 399 kematian. Lebih dari 2.000 kasus masih dilaporkan setiap hari.