REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kawasan wisata favorit di Tepi Laut Merah Jeddah atau Jeddah Corniche ditutup untuk umum sampai 24 Juli 2020. Langkah ini diambil otoritas Jeddah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Seperti dilaporkan Saudi Gazette, Selasa (9/6), Komite Keamanan Polisi Jeddah berkoordinasi dengan Penjaga Perbatasan telah menutup seluruh pinggir laut di wilayah pemerintahan Jeddah. Langkah ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan yang diambil untuk mengurangi pertemuan dan kerumunan.
Selama beberapa hari terakhir, kawasan pantai Jeddah telah dipenuhi kerumunan. Karena itu, semua tempat parkir di pinggir laut merah itu ditutup, patroli keamanan diintensifkan untuk mengurangi pertemuan dan memperketat peraturan jarak sosial.
Jeddah Corniche ini adalah kawasan di sepanjang tepi pantai, yang dilengkapi dengan pedestrian, taman, fasilitas rekreasi, taman bermain, tempat memancing, bahkan air mancur King Fahad yang telah menjadi ikon Jeddah. Di sekitarnya juga ada kafe, restoran, masjid, dan museum sains.
Di Jeddah Corniche, banyak orang yang menghabiskan waktu untuk bermain dengan anak-anak, bersantai bersama keluarga, atau sekedar berjalan kaki menikmati suasana di sana. Lokasi ini sangat ramai di malam hari akhir pekan.
Corniche telah menjadi tujuan populer Jeddah selama bertahun-tahun. Corniche dengan cepat menjadikan dirinya sebagai daya tarik akhir pekan favorit bagi penduduk lokal dan wisatawan. Namun, saat ini warga Jeddah tidak bisa menikmati liburannya lantaran adanya Covid-19.
Lebih dari 3.000 kasus baru Covid-19 dikonfirmasi di Arab Saudi, Selasa (10/6). Otoritas kesehatan Arab Saudi memperingatkan jumlahnya diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
Lonjakan tersebut karena kegagalan mengikuti pedoman keselamatan dalam pertemuan publik dan aturan jarak sosial. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, ada peningkatan tajam dalam kasus virus corona yang dikonfirmasi beberapa hari terakhir, termasuk naiknya jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan kritis.
Sebanyak 40 persen kenaikan karena masih banyak orang yang tidak mengambil tindakan pencegahan. Menurut dia, Riyadh dan Jeddah memiliki lebih banyak pelanggaran dalam beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah kasus.