REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN – Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi telah mengirimkan salinan Alquran ke Yordania. Wakaf Alquran tersebut merupakan agenda rutin percetakan Raja Fahd untuk mengirimkan salinan-salinan Alquran ke berbagai negara.
Dilansir dari Saudi Press Agency, salinan alquran tersebut dicetak langsung di Kompleks Raja Fahd di Madinah. Salinan Alquran tersebut dikirimkan ke banyak negara, salah satunya adalah Yordania.
Duta Besar Saudi untuk Yordania, Naif bin Bandar Al-Sudairi, mengatakan kegiaran pendistribusian Alquran merupakan agenda rutin Kerajaan Arab Saudi sebagai upaya dalam mengurus Alquran. Menurut Al-Sudairi, percetakan Raja Fahd telah mengeluarkan 74 bahasa Internasional yang dicetak di dalam alquran-alquran tersebut.
Mufti Besar Kerajaan Yordania, Sheikh Abdulkarim Al-Khasawneh, mengatakan telah menerima salinan Alquran dari Kompleks Raja Fahd. Salinan Alquran yang dikirimkan sejak 8 Juni 2020 telah sampai di Yordania pada 10 Juni 2020.
Salinan Alquran tersebut diserahkan penasihat di kedutaan Saudi di Yordania, Fawaz bin Tanf Al-Otaibi, dan diterima Mufti Yordania.
Arab Saudi telah mewakafkan puluhan juta Alquran ke berbagai negara. Alquran tersebut, dicetak langsung di percetakan Raja Fahd di Madinah yang merupakan percetakan Alquran terbesar di dunia.
Percetakan Raja Fahd didirikan pada 1403 Hijriyah atau 1983 Masehi dan diresmikan pada 1405 H atau 1985 M. Percetakan Raja Fahd juga telah mencetak Alquran dengan terjemahan 76 bahasa termasuk di dalamnya bahasa Indonesia.
Percetakan yang telah berdiri sejak 35 tahun lalu ini, telah mendistribusikan lebih dari 300 juta salinan m. Setiap tahunnya, lebih dari 10 juta kopi Alquran diproduksi dan di bagikan ke seluruh dunia secara gratis. Pada 2018, 12 juta salinan Alquran diproduksi.
Percetakan Raja Fahd menggunakan teknik percetakan paling modern. Pabrik-pabrik di percetakan ini mempunyai 12 alat cetak Ronald yang memiliki kecepatan cetak 10 ribu lembar perjam dalam semua warna.
Percetakan Raja Fahd juga memiliki mesin cetak film dengan kecepatan cetak 60 ribu lembar per jam. Di dalam komplek penjilidan, ada 60 mesin dengan kecepatan kerja yang sangat cepat.
Mesin-mesin tersebut juga dilengkapi dengan alat-alat elektronik yang bisa melihat kesalahan cetak. Namun untuk penanggulangan kesalahan, juga disediakan alat penjahit kertas untuk menempel dan menambah yang kurang.
Sebelum didistribusikan, tentu harus melewati tahap pengeditan terlebih dahulu. Di tahap pengeditan ini, mungkin juga tidak akan ditemukan di percetakan mana pun, karena dikerjakan lembaga khusus yang memiliki spesialisasi dalam bidang tajwid, qiraat, dan rasm. Bidang pengeditan ini diisi para ulama.
Para ulama, mengedit bagian demi bagian dalam waktu dua menit. Mereka akan melakukannya secara teliti dan jeli.
Cetakan dalam lembar besar ini juga dibawa ke sejumlah ulama besar untuk diteliti tiap hurufnya dengan kaca pembesar. Di bagian pengeditan ini ada sekitar 600 tenaga pengedit.
Semua biaya percetakan ini ditanggung kerajaan dan tidak untuk dibisniskan. Percetakan didirikan untuk perkembangan Islam.
Juru Bicara Percetakan Raja Fahd, Saleh Al Husain, mengatakan, telah mendistribusikan 300 juta Alquran ke seluruh dunia. Alquran tersebut dibagikan secara gratis ke berbagai negara di seluruh dunia. Saleh menambahkan, selain mencetak dalam bentuk buku percetakan ini juga membuat salinan Alquran dalam bentuk digital.